*
*
Kiyoshi mengernyitkan keningnya. Menatap Demon King seakan meminta penjelasan.
"Aku sudah melihatmu, aku tahu rank mu. Dan aku akui itu cukup tinggi, meskipun kamu masih tidak dapat mengalahkanku." Dia kini tampak serius. "Kamu tahu kenapa kamu tidak dapat mengalahkanku meski dengan kekuatanmu itu?" dia tersenyum. "Karena kamu memiliki restricted order sebagai Angel. Dan saat kamu menjadi demon, order itu akan hilang. Dan kekuatanmu akan lepas, bebas!"
"…Lalu kenapa aku harus menggantikanmu menjadi Demon King." Tanyanya masih tidak mengerti.
"Karena itu syaratku." Dia tertawa. "Aku akan menerima permintaanmu, dan kamu akan menerima permintaanku." Matanya terbuka lebar. Seakan bersemangat. "Sepakat?"
Kiyoshi menatap tajam Demon King. "…Sepakat." Jawabnya kemudian.
"Lalu, apa permintaanmu?"
"Hidupkan kembali Seina."
"Seina?" Demon King tampak berfikir. "Siapa itu? Apa dia Angel?"
Kiyoshi menggeleng. "Dia Demon. Bawahanmu."
Demon King menatap Kiyoshi tajam tampak berfikir keras. "…Al-Basty?" dia seakan menyadari sesuatu.
"Al-Basty?"
Demon King tersenyum seakan paham. "Aku sadar ada bau Al-Basty di tubuhmu, tapi aku fikir kamu melawannya seperti bau Demon lain yang menempel saat kamu bunuh tadi. Tapi bau Al-Basty yang berada di tubuhmu seakan menyelimutimu…"
Kiyoshi tak percaya Seina mendapatkan nama lain.
"…Jadi Al-Basty menolak permintaanku karena kamu." Demon King tersenyum. "…Setelah aku menerima permintaanmu, aku akan mati, kekuatanku akan masuk ke tubuhmu. Itu hadiahku untukmu. Kamu akan merasakan sakit sebagai balasanmu mengambil Al-Basty dariku."
Kiyoshi dapat merasakan demon king di depannya marah padanya.
Demon King mengulurkan tangannya. "Jabat tanganku."
Kiyoshi membalas jabatan tangan Demon King.
"Namaku Lucifer."
"Lucifer?" Kiyoshi mengulang nama itu dengan pelan, tidak tahu harus menjawab apa lagi. Tapi sengatan listrik mengalir cepat di tangannya membuat Kiyoshi terbelalak merasakan kesakitan yang tidak pernah dia bayangkan.
"…Akhirnya. Saat yang aku tunggu kini datang." Ucap Demon King sambil membelalakkan matanya. "Akhirnya aku bebas."
Sayap Kiyoshi yang berwarna putih bersih nampak berceceran di tanah. Kini warna sayapnya mulai berubah menjadi merah dan semakin menggelap menjadi merah darah lalu mulai menghitam.
Kiyoshi jatuh terduduk mengerang kesakitan. Menatap sekitar. Seperti mencari sesuatu di sana. Dia berbalik menatap demon king yang mulai terbakar. "Kamu bilang kamu akan menghidupkan Seina." Teriaknya terbata.
"…Dia akan hidup, saat kamu telah melupakannya." Demon King tertawa.
"Kamu…!"
"Bukankah pelajaran pertama menjadi Angel adalah jangan percaya pada Demon?" Ucapnya tertawa sebelum menghilang menjadi abu.