Chereads / Price of Feathers / Chapter 88 - Chapter 056

Chapter 88 - Chapter 056

"Apa kamu yakin ini tinggal di daerah ini?" laki-laki yang terlihat masih muda itu menatap bolak-balik Kiyoshi dan map yang dia tunjuk.

"Benar."

"Dengan rank mu yang sekarang, kamu dapat memiliki tempat tinggal di pusat kota dan tentu saja tempat itu lebih aman." Gerald mencoba menjelaskan, tapi dia juga tahu dengan tingkat kekuatan Kiyoshi, dia juga akan aman tinggal dimana saja.

"Aku minta kamu memprosesnya dengan cepat." Kiyoshi tampak tidak memperdulikan kecemasan Gerald.

"Hei, kamu tidak berfikir untuk menjaga perbatasan demon dan angel kan? Tempat ini terlalu dekat dengan daerah makhluk itu."

"Gerald. Aku mohon. Lakukan saja." pinta Kiyoshi tidak sabar.

Gerald mendengus. Dia menatap Kiyoshi dengan tatapan tidak puas.

"Oke. Aku akan memprosesnya." Dia menerbangkan beberapa kertas di kanan dan kiri nya. Sambil menatap kertas yang terbang di depannya itu satu persatu. "Sepertinya prosesnya akan cepat, karena tidak ada yang berfikir untuk membeli daerah itu. Apa kamu ingin menunggu atau kamu dapat meninggalkan dan kembali lagi nanti."

"Aku akan tunggu." Ucap Kiyoshi tetap terlihat tenang dan tampak tidak memiliki semangat sama sekali.

"Hei, Kiyoshi…"

Kiyoshi kini menatap Gerald yang memanggilnya.

"Kamu tahu, kamu angel paling aneh yang aku temui."

"Kenapa?"

"Yah, kamu tahu sendiri, bagaimana watak angel… bahkan semua angel trainer yang baru datang terlihat sangat sombong karena ada di tempat ini, dan bukan di pihak sana."

Kiyoshi hanya diam mendengarkan.

"Tapi kamu berbeda."

Kiyoshi menggeleng. "Tidak. Aku sama dengan mereka."

Gerald tertawa. "Bagaimana kamu sama dengan mereka? Kamu tidak pernah sombong, dan bahkan jika bertemu dengan demon kamu tidak langsung membunuh mereka."

"Aku tidak perlu membunuh demon yang tidak melakukan kesalahan."

Gerald kali ini tertawa kecil atas kalimat Kiyoshi. "Angel lain tidak berfikir demikian, bukan? Mereka langsung dengan bangganya langsung membunuh mereka. Tanpa fikir panjang."

"Bukankah aturannya adalah dilarang melakukan itu tanpa alasan yang tepat."

"Yah, mereka memang dihukum." Gerald masih menulis sambil berbicara dengan Kiyoshi. "Tapi mereka dengan cepat dilepaskan tanpa ada rasa menyesal." Gerald tersenyum pahit. "Karena, bagaimanapun, mereka menjadi demon karena mereka melakukan dosa besar kan?"

Kata 'dosa' membuat Kiyoshi mengingatkan tujuan nama yang dia pilihkan untuk Seina.

Gerald menarik selembar kertas dan kini menyodorkannya ke depan Kiyoshi. "Kalau kamu sudah yakin dan mensegel kontrak ini, maka daerah itu akan menjadi milikmu."

Kiyoshi dengan cepat menyentuh kertas itu dan ada lingkaran segel yang keluar di sana, menimbulkan tanda merah tepat dimana Kiyoshi menyentuhnya.

"Oh. Karena aku lebih dulu ditempatkan di sini, aku tidak sempat mengucapkan selamat padamu sudah naik jadi rank setinggi ini." Dia menyodorkan tangannya. "Selamat."

Kiyoshi membalas jabatan tangan Gerald. "Terimakasih." Ucapnya sambil mengambil selembar kertas copy-an kontrak kepemilikan. "..Dan." kata Kiyoshi membuat Gerald kembali memperhatikan Kiyoshi. "Aku juga sama seperti mereka. Aku sempat berfikir kalau kita telah melakukan hal yang benar-benar berguna di kehidupan kita dulu, sampai-sampai kita dianugerahi kesempatan menjadi angel. Tapi, aku bertemu seseorang yang membuatku sadar. Kalau tidak ada seseorang yang benar-benar baik dan tidak ada seseorang yang benar-benar jahat."

Gerald tampak bingung sekilas. Namun dia langsung tersenyum. "Baguslah kamu bertemu dengan orang itu."

"Iya. Aku tidak pernah menyesal bertemu dengannya." Ucap Kiyoshi tersenyum pahit dengan suara yang begitu pelan.