"Selamat, Kiyoshi." Gerald mengulurkan tangannya.
Kiyoshi memandang uluran tangan itu sejenak dan membalasnya. "Terimakasih." Dia hanya menjawab singkat.
Gerald menyadari raut wajah Kiyoshi yang memang sejak beberapa lama tidak lagi berhias dengan senyuman.
"Kamu berusaha dengan keras untuk mendapat rank ini. Tapi kamu tidak terlihat senang."
"Aku tidak berusaha dengan keras." Kiyoshi akhirnya menjawab Gerald. "Aku hanya…" dia berhenti beberapa detik. "Jika aku tidak melakukan sesuatu, aku fikir aku akan gila."
"Kiyoshi…"
Kiyoshi memegang kepalanya seperti menahan sakit di kepalanya. Lalu dia menyadari tatapan Gerald yang cemas padanya. "Ah, kamu juga sudah berhasil mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan. Selamat."
Gerald tertawa. Dia sudah lumayan lama mendapatkan pekerjaan itu. Tapi Kiyoshi baru menyelamatinya.
"Terimakasih." Dia mencoba maklum.
Kiyoshi baru menyadari apa pekerjaan Gerald. "Hei…" dia mencoba menyambungkan ide yang baru muncul di kepalanya.
"Apa?"
"Aku butuh bantuanmu mendapatkan izin kepemilikan di suatu tempat."
"Tentu. Kamu hanya perlu mengatakan padaku dimana."
Kiyoshi mengangguk. "Aku akan mencari peta dan menunjukkan koordinatnya padamu." Kiyoshi mulai berlari meninggalkan Gerald.
"Apapun untukmu, teman." Gerald tersenyum. Berharap dia dapat membantu Kiyoshi mendapatkan lagi senyumannya.