Chereads / Price of Feathers / Chapter 67 - Chapter 040 part 2

Chapter 67 - Chapter 040 part 2

*

*

"…Seharusnya sifat suamimu yang turun ke Hana. Kenapa harus sifat keras kepala kita?" kini Nenek menggenggam tangan Ibu Hana. "Bagaimana dengan kakak-kakak Hana?"

"Ah mereka berencana untuk pulang setelah lulus." Ucap Ibu Hana tersenyum. "Ibu, aku selalu berfikir kalau Hana ingin pindah ke kuil karena dia ingin Kakak-kakaknya kembali ke rumah. Tapi setelah dia tinggal disini, aku merasa dia seakan punya alasan lain."

Nenek tersenyum. "Dia memiliki banyak alasan. Dan sepertinya dia benar-benar tidak merasa ragu sedikit pun untuk melakukan apa yang menurutnya benar."

"…Benar. Entah kenapa, keras kepala Hana jauh lebih besar daripada kita."

"Pulanglah. Besok jemput Hana dan bersenang-senanglah."

Ibu Hana mengangguk dan pergi dari kamar Nenek. Sebelum dia menutup pintu, dia melihat sekeliling sekilas. Selanjutnya dia berjalan pelan di lorong yang menuju taman belakang kuil itu.

Dia memperhatikan sekeliling dan mendekati satu sudut gelap.

"Kamu masih disini?" ucapnya menatap ke arah yang lebih tinggi dari dirinya.

Dari sudut gelap kosong itu muncul Abaddon yang kini berdiri di depan Ibu Hana. Dia tidak menjawab Ibu Hana, tapi hanya menatapnya.

"…Aku tahu kamu bukan sesuatu yang baik. Tapi, aku yakin kamu sama sekali tidak berniat jahat ke Hana. Karena kamu selalu berada di sekitar Hana…" Suara Ibu Hana terlihat parau. "…Aku hanya ingin kamu melindungi Hana. Apapun tujuan Hana, aku mohon padamu." Ucapnya menangis.

"…Mrs. Kira?" seorang miko menemukan Ibu Hana dan menghampirinya. Dia terlihat khawatir.

Ibu Hana menoleh menatap miko tersebut. Lalu dia beralih lagi mencari Abaddon yang sudah tidak berada di depannya.

"Apa anda baik-baik saja?"

Ibu Hanako mengangguk. "Aku baik-baik saja." Ucapnya melangkah pergi dari tempat itu.

Abaddon berdiri di depan kamar penyucian Hanako. Dia tidak dapat masuk ke dalam tempat itu. Dan dia tahu betul tidak ada seorang pun selain Ria dan Hana yang dapat masuk ke dalam.

"Apa tujuan Hana?" Abaddon menyentuh pintu kamar itu, namun jari jemarinya tersentak, seakan ada listrik yang melarangnya menyentuh kamar itu. "…Aku menjauhimu untuk membuatmu baik-baik saja. Melihatmu terluka seperti ini, membuatku sedih, Hana…"