"Ms. Hanako."
Hanako perlahan membuka matanya. Lalu mencoba bangun dari tidurnya. Dia melihat seorang gadis dengan pakaian miko masuk ke dalam kamarnya.
"Ada tamu yang sudah menunggu dari tadi."
"Aku mengerti, Ria." Hanako menjawab dengan malas, namun perlahan dia bangun dan masuk ke dalam kamar mandi.
Hanako menekan-nekan kepalanya. Dia tampaknya mencoba bangun. Selanjutnya dia memijat-mijat area di antara kedua matanya.
Dengan pelan dan tampak malas dia membersihkan diri di kamar mandi.
Dia memakai pakaian yang tampak sama dengan gadis yang tadi membangunkannya dan dia menuju ke suatu ruangan yang sudah ada dua orang yang tampak gelisah duduk di sana.
"Apa kamu tahu berapa lama kami sudah menunggumu?" suara pria dewasa itu tampak kesal.
Hanako menghela nafas panjang. Tidak memperdulikan amarah orang itu. "Katakan urusanmu datang kesini." Ucap Hanako tampak santai.
"Sikap apa itu? Aku belum pernah bertemu dengan miko seperti ini."
Hanako menatap tajam bapak-bapak itu yang tampak semakin marah. "Dengar. Kamu datang tanpa janji terlebih dulu. Dan jika kamu tidak suka dengan sikapku, lebih baik kamu pergi sekarang." Ucap Hanako dengan tegas. Dia melirik anak laki-laki di samping bapak itu yang hanya diam menatap kosong. "Tapi mungkin hanya aku yang dapat membantu anakmu." Hanako menyengir.
Bapak-bapak itu tampak semakin marah lalu dia membawa pergi anak yang tampak seumuran dengan Hanako itu dari tempat itu.
"Ah-" bapak-bapak itu menabrak Ria yang sedang berdiri di luar ruangan, yang tampaknya ingin mencegah bapak-bapak itu pergi.
"Biarkan dia." Ucap Hanako sambil memegang kepalanya.
"Apa Ms. Hanako baik-baik saja?" Ria mendekati Hanako.
Hanako menarik Ria untuk duduk dan menjadikan paha Ria menjadi bantalnya. Hanako mengangguk sambil memejamkan mata. "Aku hanya masih mengantuk."
"Ms. Pulang begitu larut. Apa masalahnya sulit."
Hanako terdiam mengingat kejadian tadi malam. "Tidak." Dia menjawab pelan. "Aku hanya malas."
Ria tertawa kecil. Sambil mengelus rambut Hanako yang tampaknya tertidur.
"Aku ingin membiarkan Ms. Hanako untuk tidur. Tapi, kalau Ms. Hanako tidak cepat-cepat ke tempat Ketua, Ms. Akan mendapat kesulitan."
Hanako langsung membuka mata dengan cepat. "Ah. Nenek." Dia bangkit dan berlari dari ruangan itu.