Chereads / Devara / Chapter 38 - Prepare

Chapter 38 - Prepare

Setelah berbagi tugas, mereka langsung berpecah sesuai tugasnya masing-masing. Ara, Dev, dan juga Belden bertugas menghias rumah dengan bunga sisa nya membantu Shera di dapur.

Dev memindahkan meja kecil ke ruang tengah untuk menaruh foto Rey. Ara mengambil bingkai foto Rey berukuran sedang dari kamar Rey dan di taruh di atas meja dengan hati-hati.

" Dia tampan kan Dev? " Tanya Ara dengan suara parau.

" Ya... Sangat tampan " Belden mengambil lilin berukuran sedang dan pemantik api yang tadi di beli Ara juga.

" Ra " Belden memberikan pemantik api itu kepada Ara. Ia pun berlutut di hadapan foto Rey dan menyalakan lilin-lilin itu dengan senyuman manis.

" Kita semua datang untuk bang Rey. Semoga malam ini jauh lebih indah dan terang untuk abang ya " batin Ara.

Setelah lilin-lilin itu menyala di sekitar foto Rey. Ara mengambil satu tangkai bunga lalu kembali berlutut di hadapan foto Rey dan setelah itu menautkan kedua tangan nya lalu berdoa di dalam hati.

" Tuhan... Tolong beri kebahagiaan untuk bang Rey disana. Berikan dia tempat terbaik di sisi mu, dan izinkan aku bertemu dengan dia sesekali di alam mimpi "

Setelah selesai berdoa, Ara menaruh bunga itu di depan foto Rey. Setelah itu di ikuti Dev dan juga Belden. Setelah berdoa mereka melanjutkan tugas masing-masing.

Kondisi di dapur terlihat ramai namun tetap kondusif. Semua membantu dengan canda tawa.

" Taraa!! Muffin nya udah siap " Efa dan tante Shera membawa kue tersebut ke ruang makan disaat yang lain sedang melipat box untuk muffin nya.

" Habis ini apa lagi Ra? " Tanya Aldan.

" Emm... Tinggal masukin jus sama air mineral nya di dalam kantong. Terus... Sisa nya besok deh "

" Sisa nya apa aja? " Tanya Belden.

" Sandwitch, buah-buahan, yogurt, dan roti "

" What? You have many plan for the food but we didn't buy the materials before " ucap Dev.

" Gue pesen. Tadi balik dari supermarket kita lewat satu cafe yang pernah gue kunjungin sama bang Rey terus gue telfon deh minta di buatin makanan untuk besok "

" Kapan kamu telfon nya? "

" 2 jam yang lalu "

" Aduuh... Masalah rumah tangga selesain nanti deh. Bungkus ini dulu sampe selesai " celetuk Danish.

" Jadi besok makanan nya datang jam berapa Ra? " Tanya Efa.

" Gue sih minta jam 7 pagi paling telat "

" Berarti harus bangun sebelum jam 7 " ucap Shera.

" Nah... Itu dia... Everybody, let's take a rest!! " Topan berdiri dari posisi duduk nya merenggangkan otot-otot nya.

" Yap! Time to sleep kid " Shera menyaut. Mereka segera membereskan dapur bersama-sama lalu pergi ke kamar mereka masing-masing. Eh, ralat! Itu hanya berlaku untuk Shera, Efa dan Ara.

Karena di gudang memiliki beberapa kasur lipat jadi kasur yang ada di kamar tidak perlu di keluarkan. Karena dulu rumah tersebut menjadi base camp bagi tim nya Rey dan beberapa moment membuat mereka harus menginap jadi Rey menyediakan kasur lipat yang bisa digunakan di ruang tamu.

Ara mengganti pakaian nya menjadi pakaian tidur milik Rey. Membersihkan wajah nya lalu kembali ke luar kamar untuk melihat para laki-laki yang tidur di ruang tengah.

Dan rasa tidak enak Ara terhadap mereka terbayarkan ketika melihat interaksi satu sama lain yang terlihat bahagia.

Ara kembali masuk kedalam kamar. Mengunci kamarnya lalu membuka sebuah buku yang sampulnya berwarna coklat. Dengan kertas berwarna coklat juga. Ia mencari halaman buku yang kosong.

Buku diary yang sudah lama ia simpan dan kali ini adalah kali pertama nya lagi untuk mengisi halaman baru di buku. Dengan tinta berwarna hitam dan lampu kamar yang sudah di matikan hanya ada lampu tidur dan cahaya dari bulan karena ia belum menutup tirai kamar.

Ara mulai menggerakkan tangan nya menulis kata demi kata yang menggambarkan isi hatinya.

Kali ini saya kembali. Masih dengan orang-orang yang saya cintai, tapi tidak dengan orang yang sama. Meskipun tempat ini berada di dekat gunung dan rasa dingin nya bisa membunuh saya kapan saja.

Tapi, saya merasa hangat jika bersama mereka di tempat ini. Teruntuk tuan pemilik rumah, saya yakin anda juga menyambut kami dengan ramah. Meski tak menjawabnya dengan nyata, tapi kami merasakan bahwa tempat ini menerima kami.

Teruntuk tuan pemilik rumah. Maafkan penghuni rumah mu yang satu ini. Membuat tempat mu penuh dengan bunga. Padahal hatinya sedang luka dan berduka. Ia menutupi rasa sedihnya dengan bunga tapi membiarkan lukanya tetap terbuka.

Setelah bertemu di dalam mimpi kemarin ia mencoba untuk menerima. Tuan yang sangat di cintai gadis ini bisakah kau bantu dia untuk menyembuhkan luka nya? Dia tahu meskipun sudah terobati tapi bekas nya tidak pernah hilang. Dan mungkin akan merasakan kembali rasa sakit itu sampai mati.

Gadis ini sangat terpukul karena kepergian mu. Seluruh semesta nya seakan hancur seketika. Tapi Tuan, apa kau tahu ada seseorang yang tiba-tiba datang seperti malaikat di hidupnya?

Malaikat itu datang dan bersedia dengan sepenuh hati mencintai gadis ini dengan tulus. Ia tak pernah menyerah untuk memberikan gadis ini kasih sayang yang hilang setelah kau pergi.

Yang awalnya ia berfikir seluruh semestanya hilang kini ia memiliki sebagian dunia yang membuatnya tidak merasa terlalu kesepian. Tuan dan malaikat ini adalah laki-laki terpenting dan paling dicintai oleh gadis ini.

Meskipun ia terlihat keras di dalam tapi sejujurnya ia seorang gadis yang perhatian. Ia tak mau kehilangan laki-laki yang ia cintai lagi, maka dari itu ada kala nya ia menentang orang yang ia cintai sendiri untuk menyelamatkan miliknya.

Karena pernah kehilangan satu kali membuat nya bertekad akan melakukan apapun untuk melindungi segala yang menjadi miliknya. Karena ia tahu bagaimana pahitnya rasa itu dibandingkan obat dan betapa mematikan nya rasa itu dibandingkan racun.

Halaman terakhir bagi kalimat Ara malam itu menjadi basah di beberapa bagian karena air mata nya yang menetes.

Ia menahan isak tangis nya agar tidak di dengar oleh yang lain. Malam ini beberapa tahun lalu, jika Ara tahu esok adalah hari teburuk di hidup nya ia tak akan pernah mengizinkan Rey untuk pergi ke pertandingan.

Bisa di bayangkan bagaimana keadaan otak Ara sekarang? Seakan-akan memory lama terulang lagi di kepalanya di hari yang sama.

Dan rasa sakit nya jauh berkali-kali lipat saat ini.

Di pagi hari tepatnya pukul 7 laki-laki yang sudah rapih pertama adalah Dev. Ia sudah bangun sejak pukul 5 tadi. Pemandangan nya saat ini adalah teman-teman nya sedang berlomba menuju kamar mandi.

Sedangkan Dev sedang santai dengan menonton tv di ruang tamu bersama sandwich dan teh hangat di depan nya. Dan saat itu Ara keluar dari kamarnya dan turun kebawah.

Gadis itu memakai gaun hitam selutut dengan tali baju yang sangat tipis menggantung di bahunya. Dan bagian belakang tepatnya punggung cukup terbuka. Tapi tenang saja ketika keluar nanti Ara akan memakai blazer hitam yang di pinggang nya terdapat tali pinggang yang bisa di ikat.

Lalu ia menggunakan sepatu boots berhak sekitar 10 cm berwarna abu-abu, juga hand bag dari brand terkenal berwarna hitam. Tak lupa ia memakai kalung pemberian topan dan memakai cincin pertunangan nya dengan Dev. Dan untuk model rambut, seperti biasa yaitu sebagian rambut nya di bawa kebelakang lalu ia jepit dengan jepit rambut pearl berwarna putih.

Penampilannya benar-benar elegant. Dev yang sedang meminum teh nya tersedak ketika tak sengaja melihat ke arah Ara. Ia berjalan mendekat ke arah Dev. Namun belum sempat bicara bel di rumah berbunyi.

" Oh? Pesanan nya " Ara langsung berjalan menuju pintu. Ketika Ara berjalan otomatis bagian belakang nya terlihat. Dev langsung membawa jas nya dan memakaikan jas tersebut kepada Ara untuk menutupi punggung dan bahu nya yang indah sebelum Ara membuka pintu.

Ara mengernyit bingung dan menatap Dev.

" Kalau angin diluar masuk dingin Ra " ucap Dev menjawab tatapan bingung Ara dengan senyuman kuda. Ara pun membuka pintu dan benar saja ada dua orang kurir laki-laki yang berasal dari toko bunga dan restoran.

" Good morning... Mister... And Ma'am " ucap kurir dari toko bunga karena menyangka Ara dan Dev sudah menikah karena menggunakan sepasang cincin.

" I'm David from Queen Flower bring your bouqet and can you sign for the receipt ? " Laki-laki itu memberikan kotak berukuran besar yang di dalamnya terdapat bouqet bunga yang Ara pesan.

" Oh... Of course " Ara menandatangi secarik kertas lalu memberikan sebuah tip kepada kurir tersebut. Wajah David terlihat bingung.

" Your morning gift " ucap Ara sambil tersenyum. David pun langsung tersenyum lebar.

" Thank you so much Ma'am and... Mister. Have a nice day " setelah itu ia pergi dan menyisakan satu kurir lagi.

" Ma'am i'm Coca deliver your order. And this the receipts " Ara kembali menandatangi surat terima tersebut lalu kurir itu menurunkan kotak yang di dalam nya terdapat makanan box yang ia bawa menggunakan troli.

" This your morning gift too " Ara memberikan tip lagi kepada kurir tersebut sambil tersenyum.

Perbuatan baik nya di pagi hari membuat orang mengucapkan doa baik kepadanya.