Chereads / Devara / Chapter 39 - The End in London

Chapter 39 - The End in London

Setelah mampir ke gereja, mereka langsung pergi ke pemakaman Rey. Semuanya menggunakan pakaian hitam-hitam. Sejak masuk kedalam area pemakaman Dev selalu menggenggam tangan Ara dengan erat.

Dan Topan menuntun ibunya yang terlihat lemas begitu sampai ditempat tersebut. Sesekali Dev melirik Ara yang tatapan nya lurus kedepan dengan wajah datar.

Tubuhnya tegap, genggaman di tangan nya terasa erat serta tangan kanan nya yang memegang bouqet bunga pun sangat erat.

Ia seperti mempersiapkan diri untuk melihat kembali batu nisan bertuliskan nama kakak kandung nya. Sampailah mereka di depan pemakaman Rey.

Saat itu juga Shera langsung menteskan air mata. Ia langsung memeluk Arfan erat dan menahan isak tangis nya agar tidak memperburuk suasana.

Batu nisan dengan sebuah foto berbentuk oval kecil yang sudah sedikit kotor membuat Ara berlutut dan membersihkan nya. Ia tersenyum ketika pertama kali mengusap batu nisan kakak nya.

" I'm coming " gumam Ara. Dapat dilihat oleh semuanya bahwa jari-jari Ara bergetar ketika ia menghapus debu di foto kakak nya.

Ara menaruh bouqet bunga matahari di atas makam Rey lalu kembali berdiri.

" Kami semua datang untuk abang. Aku, Dev, Gavin, Iki, Efa, Danish, Belden, Rhaka. Dan... Dua orang spesial untuk abang. Tante Shera dan bang Arfan. Keluarga kecil kita... " Ara menjeda kalimatnya karena merasakan sesak di dadanya.

Dev pun memeluk pinggang Ara mengisyaratkan bahwa ia kuat, ia tidak sendiri.

" Saat ini... Keadaan Ara dan yang lain baik-baik. Hubungan Ara dan Dev juga baik-baik, ini tahun ketiga kami dalam hubungan ini bang. Sebelum ke tempat ini kami pergi ke gereja yang biasanya kita kunjungi.

Dev dan bang Arfan ketemu pendeta untuk menyampaikan niat baik kami atas nama abang. Sebenarnya... Ara malu udah lama gak datang ke rumah Tuhan, tapi sekalinya datang Ara langsung minta banyak sama Tuhan.

Tapi... Tuhan pasti mendengarkan doa Ara kan bang? Ara berdoa untuk kebahagiaan kami semua yang ada disini dan juga kebahagiaan abang disana. Bang Rey... Kenapa jarang datang ke mimpi Ara lagi?

Ara kangen loh... Terakhir Ara ketemu sama abang di mimpi kita ada di tepi danau. Abang gak marah kan sama Ara karena jarang pergi ke gereja? Terus jadi jarang datang ke mimpi Ara? Meskipun Ara jarang ke gereja tapi Ara selalu berdoa untuk abang.

Ara sudah besar sekarang. Ara bukan lagi anak kecil yang dulu jadi buntut abang kemana pun abang pergi. Sekarang Ara berani pergi ke toko ice cream sendiri, ke supermarket, bahkan ke mall.

Ara minta maaf kalau jarang mengunjungi abang seperti ini. Ara mohon bantuan nya agar bisa ikhlas seperi abang. Tolong bilang ke Tuhan bantu Ara juga untuk ikhlas... Maaf.. maaf... " Air mata Ara pun pecah begitupun yang lainnya yang berada di belakang Ara.

Shera pun berlutut lalu mengusap batu nisan Rey dan teringat bagaimana dulu ia membelai lembut rambut keponakan yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri.

" Rey tidak perlu khawatir tentang Ara. Tante akan selalu menjaga dan merawat Ara seperti anak perempuan tante sendiri. Bahagia selalu disana ya nak... "

Selama beberapa saat mereka di makam Rey. Kini mereka bergeser ke taman yang ada di samping tempat pemakaman Rey. Saat tiba disana Ara jadi teringat mimpi nya waktu itu.

Ia pun mengamati pakaian yang ia kenakan begitu pun dengan pakaian yang Dev kenakan. Ini persis seperti lukisan yang ia lukis di dalam mimpi.

Tapi bedanya mereka tidak berada di ladang bunga atau dekat pegunungan.

" Babe, can we take a picture. The building so... Big " ujar Dev kepada Ara lalu ia melihat bangunan yang seperti istana berdiri kokoh di hadapan nya.

" Sure... "

" Vin, tolong fotoin gue sama Ara dong "

" Biaya nya $300 ya mas "

" Dih tinggal klik kamera aja mahal banget " balas Dev.

" Ettsss... Jangan salah untuk mendapatkan foto yang terbaik gue harus tahan nafas. Dan selama gue gak menghirup oksigen karena motoin kalian berdua ya... Harus ada harga nya lah " jawab Gavin lagi bercanda.

" Iya nyet iya " saut Ara membuat Dev terkekeh. Lalu Ara melihat Dev kesusahan untuk bergaya. Ia pun meraih tangan Dev lalu menyuruhnya untuk berbalik membelakangi Gavin serta ia juga membuka blazernya dan menunjukkan punggung indahnya.

" Nice Brisket Miss... " Celetuk Iki. Mata Dev langsung melotot melihat kekasihnya membuka blazer nya begitu saja.

" Kamu... "

" Ssssttt... Sebentar doang kok. Kita pura-pura jalan biar Gavin yang fotoin. VIN!!! CERITANYA CANDIT YA " Teriak Ara memberi intrupsi.

" Siap!!! "

Meski hanya terlihat punggung belakang namun gerak tubuh mereka menunjukkan bahwa keduanya sedang bahagia.

Meski hanya beberapa hari saja tinggal di London tapi mereka berusaha membuat kenangan yang indah dan bahagia.

Setelah mengunjungi makam Rey beberapa hari lalu Ara terlihat jauh lebih bahagia sekarang. Wajahnya jauh lebih ceria dan bercahaya. Matanya juga terlihat sangat berbinar.

Seperti niat nya yaitu ingin menerima semua yang telah terjadi Ara mencoba untuk menyingkirkan perasaan dendam di hati nya.

Ia melepaskan semua perasaan negatif selama berlibur dengan teman-teman nya. Dan berharap jika kembali ke Indonesia lagi ia sudah bisa sedikit menerima keadaan yang telah terjadi.

Dan kemungkinan ketika kembali ke Indonesia ia sudah fokus dengan pertandingan nya menuju The World Racing. Dan menjadi pemenang nya di tahun ini menaikan kembali nama kakak nya dan menangkap pelaku pembunuhan kakak nya di waktu yang tepat.

Dan ia juga harus memikirkan bagaimana mengungkapkan pertandingan ini kepada orang terdekatnya terutama Dev.

Akan kah Dev mengizinkan Ara untuk menggapai cita-cita nya sekaligus membalas dendam kepada pelaku pembunuhan kakak nya? Atau justru menentang?

Sampai saat ini hubungan keduanya masih saling mendukung satu sama lain dan baik-baik saja. Tapi, Apakah keadaan akan berubah dan membuat mereka harus memilih antara cinta atau cita-cita?

Mari kita lihat perjalanan kisah Devara di season 2 dan bagaimana akhir dari kisah keduanya. Devara season 1 selesai sampai disini.

Author mengucapkan terimakasih kepada para readers yang sudah mau membaca karya kedua saya. Author akan terus berusaha membuat cerita Devara ini semakin seru dan menghibur kalian.

Dan semoga di awal tahun besok Devara akan tampil di platform ini lagi. Bye~bye~ thank you so much guyss(◍•ᴗ•◍)❤