Bagian 8
Kamu Dan Seisi Kota
Sembari makan ayam di sore hari, Terlihat banyak kendaraan kesana kemari, Banyak orang menggendong tas seperti setelah menghabiskan waktunya untuk bekerja dan mereka pulang ke rumah, Senja pun ikut muncul.
"Arr liat deh, Banyak banget orang pada pulang kerja." Ucap Keira.
"Iya Kei, aku juga liat, Mereka pasti lelah." Ucap Arkan.
"Namanya juga kerja ya cape lah Arr.." Ucap Keira.
"Iyaa, Mau sejauh apapun mereka pergi, mau itu kerja di luar kota ataupun disuatu kota, Tempat terakhirnya tetap ke rumah yaa..." Ucap Arkan.
"Tumben bicara soal rumah udah tau apa tentang rumah?" Ucap Keira.
"Tau tentang apa yaa.... Rumah itu tempat peristirahatan, Cuma itu si yang aku tau." Ucap Arkan.
"Hmm, Kalo dari aku rumah itu tempat peristirahatan dan tempat dimana kita nyaman dan aman untuk bercerita." Ucap Keira.
"Emang cerita harus nyari tempat yang aman Kei?" Ucap Arkan.
"Yakan, Ga semua orang mau jadi pendengar, Kadang kalo cerita ke orang yang ga pas malah di cuekin, Responnya ga sesuai sama yang kita mau." Ucap Keira.
"Iya deh." Ucap Arkan.
"Emang kamu ga pernah? Cerita ke orang tapi responnya ga enak?" Ucap Keira.
"Engga pernah cerita ke orang, Karena semua orang kan punya masalah sendiri sendiri, Semua orang juga punya kesedihan sendiri sendiri." Ucap Arkan.
"Hmm, Berarti harus nyari yang sama sama membutuhkan, Sama sama mau bertukar pikiran dan menerima semua kesedihan." Ucap Keira.
"Eh tapi emang ada orang yang kek gitu? Orang yang bisa ngerti kamu?selain diri kamu sendiri Kei?" Ucap Arkan.
"Engga ada Arr, Udah deh ntar ujung ujungnya debat, Eh Arr kamu gamau nambah lagi ayamnya?" Ucap Keira.
"Gamau, Udah Kenyang. Kamu sendiri?gamau nambah?" Ucap Arkan.
"Engga udah cukup, Arr aku mau nanya deh. Kok kamu suka minuman lemon?" Ucap Keira.
"Pertanyaanmu random banget Kei, Kenapa yaa.... Gatau deh suka aja sama lemon." Ucap Arkan.
"Loh kamu tu gimana... Masa gatau alasannya." Ucap Keira.
"Emang kalo suka sesuatu harus pake alesan?" Ucap Arkan.
"Iyaa dong." Ucap Keira.
"Ntar kalo alesan itu hilang gimana?kamu masih suka?" Ucap Arkan.
"Emang kamu kira lemon itu kayak manusia?kita kan lagi bahas lemon. Lagian ga ada salahnya kan suka minuman lemon pake alesan." Ucap Keira.
"Berarti aku harus cari alesan kenapa aku suka lemon?Gitu?" Ucap Arkan.
"Kamu tu ada, Tapi Aneh." Ucap Keira.
"Kebalik Kei, Kamu tu aneh tapi ada. Harusnya kek gitu." Ucap Arkan.
"Biarin suka suka." Ucap Keira.
"Iya iya, mau pulang jam berapa Kei?" Ucap Arkan.
"Kok pulang? Kamu gamau nikmatin sore hari?" Ucap Keira.
"Cara nikmatin sore gimana?" Ucap Arkan.
"Emmm." Keira Berfikir.
"Aku punya ide Arr." Ucap Keira.
"Jangan bilang mau aneh aneh." Ucap Arkan.
"Aku Bilang aja belum udah buruk sangka." Ucap Keira.
"Yaudah bilang..." Ucap Arkan.
"Gini jadi rencana kita, Kita nikmatin sore hari dengan cara jalan jalan, Kita keliling kota pake motor kamu, Duhh keknya seru deh Arr." Ucap Keira.
"Itu rencana kamu sendiri, Bukan rencanaku." Ucap Arkan.
"Loh.... Aku kan kaptennya." Ucap Keira.
"Emm tapi aku setuju deh sama rencana kamu. Yaudah aku bayar ayamnya dulu." Ucap Arkan.
"Bagi dua aja bayarnya Arr, Biar ga saling membebani, Jadi ga ada kata ngerepotin lagi." Ucap Keira.
"Iya aku nurut aja deh." Ucap Arkan.
Setelah selesai membayar semua makanan dan minum, Kemudian Arkan pun mengambil motornya dan membayar uang pada tukang parkir.
"Naik Kei." Ucap Arkan.
"Eh...Mulai hari ini, Detik ini, Waktu ini kamu harus panggil aku Kapten Keira." Ucap Keira Sambil tertawa.
Setelah Keira berkata seperti itu Arkan pun menuruti semua yang di ucapkan Keira. Sore itu mereka berkeliling kota, Menikmati ramainya jalanan kota, Dan Indahnya Langit. Langit tidak lagi biru melainkan berwarna jingga layaknya senja di sore hari.
Mereka berdua pulang pukul 06:00 sore. Setelah Arkan mengantar Keira, Arkan pun langsung pulang. Sesampainya di rumah, Keira masuk ke rumah dengan nada yang bahagia, Ibunya yang membukakan pintu pun terkejut dengan tingkah laku Keira.
"Udah pulang Raa?" Ucap Ibunya.
"Udah dong Bu, Aku habis jalan jalan." Ucap Keira sambil tersenyum.
"Jalan jalan kemana Raa?" Ucap Ibunya.
"Keliling kota." Ucap Keira.
"Loh?Ga beli makanan buat ibu gitu?Cemilan?" Ucap Ibunya.
"Eh ga kepikiran buat beli makanan bu, aduh...maaf bu." Ucap Keira.
"Kamu tuh emang pelupa. Tapi gapapa deh Raa... Ibu seneng kalo liat kamu senyum terus." Ucap Ibunya.
"Besok deh Bu kalo jalan jalan lagi, Nanti Keira beliin. Udah yaa Bu... Mau mandi." Ucap Keira.
Malamnya sekitar pukul 08:00. Keira mengirim pesan kepada Arkan lewat WhatsApp.
"Arr." Pesan dari Keira.
"Kenapa?" Pesan Dari Arkan.
"Tadi ya, Ibu kan nanya darimana gitu. Terus aku bilang habis jalan jalan. Ibu minta di beliin makanan/cemilan Arr. Kenapa tadi ga kepikiran yaa.." Pesan dari Keira.
"Kamu kan kapten, masa kamu lupa." Pesan dari Arkan.
"Yaa, Tapi kan masa semuanya harus aku." Pesan dari Keira.
"Kapten Keira.... Tapi yaa kita tadi ga kepikiran juga si, Lagian kamu tadi pas di motor kayak orang paling bahagia (Ketawa terus)." Pesan dari Arkan.
"Yaaa.... Aku kan gabisa bohong kalo aku emang bahagia. Tadi juga liat senja. Aku suka senja di sore hari." Pesan dari Keira.
"Aku juga gabisa bohong kalo aku bahagia tadi Arr, Bener bener satu ruang di balik duniaku yaa.... Kamu." Ucap Keira dalam hati.
"Baiklah kapten Keira besok lagi kalo jalan jalan jangan lupa beliin sesuatu buat ibu, Aku juga baru tau kalo ibu kamu suka masakan luar, Biasanya ibu ibu gitu kan sukanya masakan sendiri." Pesan dari Arkan.
"Emm Ibuku beda, Ibuku sukanya apa yaa.... Bentar lupa deh. Ohh Ibuku suka banget mie ayam. Ibuku beda banget" Pesan dari Keira.
"Yaudah Kei, besok di inget lagi, Kalo jalan jalan jangan lupa beliin ibu kamu makanan." Pesan dari Arkan.
"Iyaa, Dah sana tidur." Pesan dari Keira.
Pesanpun hanya dibaca oleh Arkan. Setelah mereka selesai berkomunikasi Arkan pun keluar rumah untuk melakukan hal yang biasa ia lakukan (Nongkrong dan bermain kartu). Sedangkan Keira, Ia bercerita pada Key (Sahabatnya) lewat WhatsApp.
"Key... Lu dah tidur belum?" Pesan dari Keira.
"Belum, Kenapa Kei?" Pesan dari Key.
"Mau cerita panjang." Pesan dari Keira.
"Ini mesti tentang cowo yang kemarin. Siapa yaa namanya..." Pesan dari Key.
"Si Arkan?" Pesan dari Keira.
"Nah itu, Lupa sama namanya." Pesan dari Key.
"Lu tau ga si? Jadi ya hari ini, Tadi yaa... Gua sama dia jalan." Pesan dari Keira.
"Wih lama lama makin deket lu sama dia. Eh btw dia yang ngajakin lu jalan?" Pesan dari Key.
"Engga, Jadi tuh awalnya yaa. Dia bangun pagi terus yaa dia di perjalanan pas mau ke sekolah ban nya boncor katanya ketancep paku. Terus dia nyari bengkel tuh. Dia nemu bengkel tapi agak lama benerinnya, Jadi dia lebih milih buat lari dari bengkel sampe ke sekolah, Lumayan jauh si. Tapi keknya dia cape deh. Kemaren dia habis di hukum jadi kek, Keseharian dia tuh lari. Kasian emang dia. Nah terus dia sampe sekolah dia masuk ke kelas. Terus gua tanyain kenapa dia terlambat. Pas jam istirahat dia cerita. Dan akhirnya pas pulangnya yaa gua tawarin buat nebeng. Awalnya dia mau nebeng sama si Jaka, tapi yaa dia lagi ngejar cewe ga mungkin si Arkan ganggu kan, Jadi ya gua tawarin aja. Terus dia bawa motor gua, Gua yang ngebonceng. Seru si di boncengin sama dia. Terus yaa pas itu kan posisi gw laper gitu yaa, Dia juga mesti belum makan. Dan dia bilang di rumah juga ga ada nasi, Jadi ya gua ajak aja sekalian gitu. Gua ajak dia makan ayam bakar di tempat Bu Inah. Eh ternyata dia mau, Tapi dia minta buat kesana cuma pake 1 motor aja, Biar ga ribet. Jadi yaa gua pulang dulu di anter sama dia, Terus habis itu kita berdua ke tempat makan Bu Inah pake motornya dia. Kita ngobrol tuh habis makan, Terus yaa karena situasi nya kek pas gitu. Gw ngajak dia buat jalan jalan sore. Awalnya dia gamau si tapi gatau kenapa dia mau, Terus juga ni satu hal, Ini lucu sih. Dia gua suruh panggil gua Kapten. Dan dia nurut wkwkwk.
Terus habis itu kita keliling kota berdua." Pesan dari Keira.
"Hadeh Kei, Lu kalo udah cerita kek lengkap paket. Panjang kali lebar." Pesan dari Key.
"Udah baca aja dulu Key." Pesan dari Keira.
"Makin deket aja lu Kei sama dia. Yaa, Walaupun yang mulai semuanya harus dari lu tapi ya dia emang orangnya gitu, Gapapa deh Kei jadi saling mengisi gitu. Jaga hubungannya ya Kei. Kalian berdua udah lumayan jauh. Udah saling kenal dan deket semoga aja langgeng ya hubungan pertemanan kalian. Paling juga nantinya hubungan itu berubah jadi hubungan yang serius" Pesan dari Key.
"Lu gimana Key? Gamau nyari cowo lagi?" Pesan dari Keira.
"Untuk sekarang ya ga dulu si, Masih takut aja. Masih takut buat ngegantung kayak kemarin. Kayak kita udah limpahin semua dunia kita ke seseorang tapi seseorang itu malah pergi, Tapi apa boleh buat semuanya cuma soal waktu. Untuk sekarang lagi di fase, Ternyata Ga Ada Dia Juga Gapapa." Pesan dari Key.
"Cepet sembuh deh Key, Biarin waktu yang nyelesein. Gua pen liat lu seneng lagi, Senyum lagi." Pesan dari Keira.
"Kebahagiaan juga ga harus tentang cinta Kei. Gw nitip pesen aja buat lu ya." Pesan dari Key.
"Pesen apaan?" Pesan dari Keira.
"Jangan egois, Sama satunya jangan bertahan untuk sakit." Pesan dari Key.
"Hmm sulit dimengerti Key." Pesan dari Keira.
"Nanti lama lama lu juga ngerti. Catat aja di buku." Pesan dari Key.
"Udah, Dah jam 11 malem besok sekolah, Makasih Key dah luangin waktu buat dengerin cerita." Pesan dari Keira.
"Iya sama sama." Pesan dari Key.
Chat hanya di baca oleh Keira. Kemudian Keira pun mematikan handphone nya dan kemudian duduk di kursi kamarnya sambil berfikir dan menulis hasil pemikirannya di satu lembar kertas.
"Maksud dari chat Key tadi apa ya... Jangan Bertahan Untuk Sakit?"
Mungkin seperti ini. "Kita memulai karena sebuah waktu. Jika aku terlalu cepat untuk mencintaimu dan kau tau itu, Apa perlakuanmu akan berbeda dari sebelumnya?Jika hal itu membuatmu berbeda, Maka bertahan hanya akan sakit. Menetap hanya akan menjadikan luka, Namun pergi bukanlah satu satunya jalan. Aku hanya perlu waktu Untuk merelakan." Dari kertas yang Keira tulis sebelum tidur.