"Kapan-kapan kita jalan lagi ya, kak" ajak Kenny yang sibuk menyetir pada Liliana yang hanya disauti dengan tawa ringan dari bibir Liliana yang nampak cantik dengan lipstick merah maroonnya.
"Iya, pake kartu gue lagi" jawab Dandi merasa dibohongi adik sepupunya.
"Hahahahaha, kan udah sepantasnya cowok belanjain cewek. Apalagi kalian suami istri. Oh ya, cafe dulu aja yuk? Males pulang nih" ajak Kenny yang langsung berbelok memasuki cafe dengan tatanan bohemian putih dan coklat .
Kenny memang terbiasa mengajak seseorang tanpa mendengar jawabannya terlebih dahulu, karena Kenny tahu betul bahwa banyak sekali orang berpikir tentang alasan sesuatu untuk menolak ajakannya. Jadi, lebih baik dirinya terkesan memaksa daripada memohon.
Namun, baru saja mereka memasuki cafe dan mencari tempat duduk. Tiba-tiba hp Dandi bordering dan segera Dandi angkat, selang beberapa menit mengangkat telpon. Dandi langsung bergegas pergi meninggalkan Kenny dan Liliana di cafe. Dandi pergi tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya, bahkan berpamitan pun tidak. Liliana yang kaget melihat gelagat aneh Dandi pun berusaha menyusulnya, namun sayang. Dandi telah pergi menaiki taksi yang berjalan cukup laju meninggalkan Liliana. Kenny yang menyusul dari belakang pun mencoba menghampiri Liliana dan mengajaknya duduk ditempat yang sudah Kenny pilih. Semua makanan, minuman bahkan dessert sudah Kenny pesan untuk mereka berdua. Dengan pembawaannya yang celengekan, Kenny coba memberi pengertian pada Liliana bahwa Dandi sudah biasa meninggalkannya jika pergi berbelanja bersama atau hanya menikmati makan siang. Karena pada dasarnya Dandi seorang yang sibuk dan banyak dibutuhkan dimana saja, perusahaan yang tersebar luas membuat Dandi haru berpindah tempat setiap kali makan siang dan makan malam.
Liliana yang mencoba memahami Dandi pun cukup lega saat mendengar cerita Kenny tentang Dandi, mereka asyik bercerita hingga hari mulai gelap. Rupanya Kenny dan Liliana memiliki ketertarikan yang sama dalam bidang mode. Tak heran jika Liliana sering memadu padankan pakaian yang dianggap aneh oleh orang lain namun terlihat bagus ditubuhnya yang jenjang dengan tinggi hampir 169cm. Tidak jauh berbeda dengan Kenny yang memiliki tinggi 165cm, Kenny suka memadu padankan pakaian yang imut nan lucu dengan berbagai hiasan manik-manik sebagai aksesorisnya. Perbincangan mereka cukup jauh mengenai dunia fashion, Liliana yang mendengar perjalanan Kenny dalam mengikuti sekolah mode dan beberapa kali mengikuti pameran busana pun cukup membuat Liliana bergidik iri. Dirinya berandai-andai jika saja dirinya tidak terjatuh dalam dunia malam, dirinya pasti bisa menjadi seorang desainer hebat diluar sana. Namun, dirinya cukup tahu diri karena sebagaimanapun dia berusaha mencapai cita-citanya masih ada adiknya yang harus ia wujudkan cita-citanya, Liliana tidak cukup egois mementingkan dunianya dan mengorbankan dunia adiknya. Suatu langkah besar yang harus ia ambil ialah mengesampingkan egonya dan membuat adiknya mencapai apa yang dia inginkan, meskipun dirinya harus bekerja dari pagi hingga pagi.
"Oh, ya. Kalian udah nentuin nama anak kalian?" tanya Kenny polos dan dibalas dengan Liliana yang tersedak ice cream.
"Hat-hati, kak. Coockies and cream ini tuh emang sering bikin kesedak. Hati-hati makannya" ucap Kenny yang menduga penyebab Liliana tersedak karena makanannya.
Liliana hanya tersenyum kecut dengan meminum air putih yang tersedia dimeja mereka.
"Gimana kak? Tadi kan aku tanya, soalnya tadi waktu aku kerumah. Aku denger kakak muntah-muntah gitu" ucap Kenny lagi.
"Hah? Iya, nggak kok. Aku belum isi" jawab Liliana teringat kejadian tadi pagi dengan sedikit terkekeh.
Pagi yang cerah dengan kicau burung gereja berebut makanan, Liliana yang tengah tertidur lelap bangun secara tiba-tiba karena teringat akan sesuatu yang hampir ia lupakan. Benar saja, ketika lemari pendingin dikamarnya dibuka. Tercium bau tak sedap yang membuat Liliana berlari kekamar mandi dan memuntahkan angin kosong karena sedari pagi dirinya belum memasukkan apa pun kedalam lambungnya. Sisa makanan yang ia simpan hampir 3 hari lamanya membuat seluruh ruangan tercium bau busuk, bukan karena Liliana tak ingin membagi makanan ke siapapun atau menunda nunda memakan makanan yang ia pesan lewat ojek online. Kesibukannya sebagai istri Dandi menjadikan dirinya lupa akan makanan yang ia pesan 3 hari yang lalu. Hal inilah yang membuat Kenny berpikiran bahwa Dandi dan Liliana akan segera mendapat momongan dan Kenny akan segera menjadi tante.
Keduanya tertawa bersama, terlebih lagi Kenny yang asal menyimpulkan kehamilan Liliana. Liliana memang ingin cepat menimang bayi dan memiliki keluarga yang utuh, namun dirinya takut untuk memulai hubungan baru. Namun dirinya tau betul bahwa Dandi tidak mungkin mencintai dirinya layaknya mencintai wanita normal lainnya. Dengan statusnya sebagai wanita malam tak sepantar dengan Dandi yang terlahir dari keluarga mampu dan berkecukupun, terlebih lagi dirinya harus menghidupi adik satu-satunya.