Chereads / Half Demon: The Crusher / Chapter 2 - Serangan Tak Terduga

Chapter 2 - Serangan Tak Terduga

Disebuah kota terdapat rumah yang sedikit mewah bisa di bilang rumah ini memiliki kesan yang sangat indah dengan perkebunan di sekeliling rumahnya, itu adalah rumah Errol. Di dalam kamar terdapat 2 lelaki yang sedang berbicara itu adalah Errol dan ayahnya. Ayahnya memberikan satu anting berwarna ungu, anting itu adalah mustika ajaib yang memiliki efek tertentu. "pakai anting ini, anting ini adalah mustika yang mempunyai kemampuan untuk memperkuat pikiran dan menstabilkan kekuatan yang ada pada dirimu". Kata Enzo kepada Errol, "Baiklah, Seperti nya ini berguna untukku", jawab Errol. sebenarnya anting ini memiliki pasangan, pasangan anting ini berwarna biru, tentu saja efek yang dihasilkan dari anting biru yaitu penambahan energi tak terbatas.

"Anting ini bisa memudahkanmu untuk mengendalikan energi yang sangat besar yang ada pada dirimu, Ini juga saat bermanfaat jika kamu kehilangan kendali lagi". Penjelasan dari Enzo membuat Errol menjadi tenang, pasalnya anting ini sangat berguna untuk mengendalikan pikirannya, jika suatu saat energi itu ingin mengendalikan nya lagi.

Malam hari tiba pukul 20.30, Errol saat ini sedang berada dikamar dia sedang membaca buku, "tok tok tok" tiba tiba suara ketukan pintu terdengar. Rupanya itu adalah ibunya, dia mengajak Errol untuk segara makan malam. Errol kemudian beranjak pergi dari kamarnya dan kini menuju ke meja makan, dia melihat ayahnya yang sedang duduk di meja makan. "ayo kita makan sebelum makanan ini menjadi dingin" kata Enzo. Rozalia mulai menyiapkan piring dan meletakannya kepada suami dan anaknya.

Makan malam dimulai.

Saat makan malam sudah selesai, Enzo bertanya kepada Errol "apakah kamu ingin memasuki akademi sihir?", "uhukk" Errol yang sedang meminum air, terbatuk saat mendengarkan Ayahnya berbicara. "kamu menyukai sihir bukan?" Enzo bertanya kepada Errol, "aku memang menyukai sihir, tapi apakah pihak akedemi mau menerimaku?". Jawab Errol dengan nada bingung. "aku sudah berbicara pada pihak akademi, mereka mengatakan bisa", asalkan kamu menaati aturan disitu, jika mau tahun depan kamu sudah bisa masuk ke akedemi itu", "baiklah aku akan mencobanya". Percakapan kedua mereka kembali ke kamar masing masing untuk tidur.

***

Ke esokan harinya Errol pergi ke Air Terjun pukul 08.00. saat dalam perjalanan memasuki hutan, air terjun itu terdapat di tengah hutan. Errol merasa ada yang mengikutinya, batang bayang muncul dengan sangat cepat dibalik pepohonan. Errol merasakan bahaya yang mengancamnya, lalu bayangan itu menyerang Errol "full Inferno" Tangan kanannya terselimuti api merah dan biru, serangan api lurus itu mengincar bayangan itu, namun masih belum mengenainya karena gerakannya yang sangat cepat.

Lalu sebuah pedang menyerang leher Errol kemudian tangan kanannya yang keras serta di lapisi dengan sihir penguatan. Beradu dengan pedangnya. Saat pedang bayangan itu bersentuhan dengan tangan Errol, dia seperti masuk ke dalam ilusi, di dalamnya di mendengar suara tawa jahat yang menerornya. Kemudian Errol menusuk tubuhnya. Bayangan itu akhirnya, mundur beberapa langkah ke belakang. Bayangan itu mengangkat kedua tangannya dengan tubuh yang penuh darah, ini merupakan jurus untuk menghalangi dia, saat ini dia harus pergi sebelum kehabisan darah. "lightning strike", "ocean rage" tangan kanannya mengeluarkan sihir air dan tangan kirinya dengan petir yang dahsyat.

Bayangan itu meluncurkan serangannya, lalu ia berlari meninggalkan tempat dia bertarung, serangan itu mengenai Errol kombinasi Air dan Petir membuat Errol pingsan. Setelah itu Errol tergeletak di tengah hutan, sementara bayangan itu menuju ke kerajaan di kota La Forte yang bernama "Flores". Dia memasuki kerajaan itu. Ternyata bayangan itu merupakan anak buah dari kerajaan Flores, bayangan itu memiliki julukan phantom.

Phantom segera melaporkan, kejadian saat dia nyaris terbunuh, kepada sang raja. Raja kerajaan Flores bernama Alexander, dia menggigit bibir dengan kesal, karena orang suruhannya gagal menjalankan misinya. Phantom juga memberi tahu, tentang tangan kanan Errol, saat pedangnya bersentuhan dengan tangan kanannya dia merasa terperangkap dalam sebuah ilusi yang menakutkan. Setelah memberikan penjelasan phantom segera pergi untuk mengatasi lukanya yang parah.

"apakah aku harus membunuh semua keluarga itu satu persatu" batin Alexander. Selang beberapa menit Alexander berfikir akhirnya dia akan memutuskan untuk membunuh keluarga itu, penduduk kerajaan juga tidak akan perduli jika keluarga itu mati, gumamnya. Lalu Alexander memberikan perintah kepada prajurit kerajaan untuk memberikan tugas kepada Barserker untuk membunuh Enzo. Barserker adalah pria berbadan besar dengan ketahanan dan kekuatan yang sangat besar.

Alexander merasa bahwa anak itu sangat berbahaya. Alexander sebenarnya adalah raja yang licik dia bekerja sama dengan para mafia, sehingga para mafia seperti berada pada perlindungan nya. Rasa takut raja Alexander dan penduduk kerajaan kepada Errol sangat berbeda. para penduduk kerajaan takut kepada Errol karena fisiknya menyerupai iblis, sedangkan raja Alexander takut kepada kehadiran Errol karena peramal mengatakan bahwa ada seorang remaja yang akan membunuhnya, remaja itu memiliki sosok manusia setengah iblis. Ciri-ciri itu sangat mirip dengan Errol

***

Sementara itu ditengah hutan ada seseorang gadis cantik yang sedang merawat seorang anak laki laki yang sedang pingsan di dekat rumah pohon. Itu adalah Errol dan Fiora, Fiora menemukan Errol yang sedang tergeletak di tanah. Kemudian Fiora membuat ramuan herbal dari tanaman yang ada di hutan. Dia sangat mahir dalam membuat ramuan.

....

Setelah beberapa menit Errol akhirnya sadar dan mendapati tubuhnya yang sedikit lemas dan sebuah obat yang terbuat dari dedaunan menempel di dahinya.

"dimana aku" seru nya.

"Kamu berada di rumah pohon ku, tadi aku melihatmu sedang terbaring di tanah" jawabnya. "Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Fiora dengan sedikit khawatir. "ada sebuah bayangan yang menyerangku saat di tengah hutan" jawab Errol.

Lalu Errol bertanya kepada Fiora, mengapa dia menyembuhkannya padahal dia sudah menolak permintaan nya kemarin. Fiora tersenyum, "orangtuaku selalu mengajarkanku untuk membantu selagi kita masih bisa".

Errol sedikit tertarik kepada gadis ini, sebab dia tidak seperti orang orang yang selalu membencinya.

Dengan sedikit tersenyum Fiora bertanya "apakah kamu mau berteman denganku", "baiklah seperti nya kamu bukan orang jahat".

Errol sudah tidak memiliki alasan untuk menolak. Ini merupakan teman, pertama Errol dan Fiora, selama ini mereka tidak memiliki teman satupun. Lalu Errol bertanya "aku mau ke air terjun, apakah kamu mau ikut" dengan sedikit malu, "tentu saja, aku akan ikut, aku selalu bosan sendiri" jawabnya dengan senang.

Setelah itu mereka pergi ke air terjun.

....

Selang beberapa menit akhirnya mereka sampai di air terjun, Errol kemudian bermeditasi di tempat itu, untuk menjernihkan pikirannya. Fiora hanya menunggunya sambil melempar patu kecil ke air. Setelah Errol selesai bermeditasi, kini pikirannya sedikit jernih layaknya air yang mengalir. Sementara itu Fiora duduk dengan santai di samping Errol. "Apakah kamu ingin mempelajari sihir?" tanya Errol,

"hah!" Fiora sedikit kaget dengan apa yang dikatakan oleh Errol.

"apa kau tidak mendengarku? Aku ingin mengajarimu sihir, itupun jika kamu mau",

"Tidak aku hanya sedikit kaget, aku sangat ingin belajar sihir" Jawab Fiora.

"baiklah aku akan mengajarimu dasar dari sebuah sihir".

Sihir digambarkan sebagai kekuatan supranatural yang dapat digunakan untuk mengesampingkan hukum alam biasa.

"Kamu ingin mencoba sihir apa?"

"Sihir angin!" jawabnya, Fiora tampak sangat senang.

"kalau begitu luruskan tanganmu!, rasakan seolah olah udara bergerak dalam tanganmu"

Fiora meluruskan tangannya sambil memejamkan matanya dia berkonsentrasi namun masih belum bisa, dia belu menyerah setelah beberapa menit akhirnya sebuah pusaran angin keluar. "jadi seperti ini sebuah sihir bekerja".

Mereka belajar sihir bersama, mereka mendapatkan sebuah hal baru yaitu pertemanan. Mereka sangat asik belajar hingga hari kini mulai gelap. Waktu menunjukan sore hari, matahari terbit di barat, dengan cahaya yang indah.

"sepertinya waktu sudah hampir gelap, aku akan pulang ke rumahku"

"baiklah, tapi bisakah kamu kesini lagi untuk menemui ku dan mengajarkanku sebuah trik sihir lain?" tanya Fiora dengan sedikit sedih.

"tentu saja, kita sudah berteman, aku akan kesini setiap hari" Errol sedikit tersenyum. Baru kali ini dia tersenyum kepada seseorang.

Mereka sangat senang dengan yang mereka lakukan pada hari ini, seperti berharap hari-hari ini sebaiknya berlangsung selama nya.

Perjalanan pulang...

Sesampainya dirumah Errol yang mendapati ibunya yang sangat cemas menunggu kedatangannya.

"Aku pulang" Errol menghampiri yang sedang cemas. Sambil tersenyum, "ibu maafkan aku, hari ini aku pulang sedikit lama".

"Apa kamu baik baik saja", tanya ibunya.

Sebenarnya Errol diserang oleh sebuah bayangan, namun dia tidak mau menceritakan nya, untungnya serangan itu tidak menimbulkan bekas yang mencolok. Sehingga dia bisa mengatakan bahwa dia tidak mengalami masalah.

"aku baik-baik saja, aku baru saja mendapatkan teman baru, dia tidak seperti anak-anak yang lain dia juga sangat baik kepadaku"

"Benarkah?, Apa aku bisa menemuinya?" tanya ibunya. Ibunya sangat senang karena baru kali ini dia melihat Errol dengan ekspresi wajah yang terlihat senang, dia sangat berterimakasih pada orang itu.

"mungkin nanti, kami juga baru saja berteman, lalu dimana ayah?"

"Dia masih belum pulang". Jawab ibunya.

Tengah malam tiba...

Ayah Errol saat ini masih belum pulang, biasanya saat sore hari ayah nya selalu pulang tepat waktu, namun sekarang hingga tengah malam pun ia masih belum tiba. Kecemasan pun melanda ibu dan anak ini, mereka tidak tahu harus melakukan apa selain menunggu. "sebaiknya kita tidur dulu terlebih dahulu, jika ayah masih belum pulang, aku akan mencarinya besok". Akhirnya ibunya menuruti kata-kata nya dan dia pun beranjak ke kamar.