Chereads / Half Demon: The Crusher / Chapter 3 - Nyawa Harus Dibayar Nyawa!

Chapter 3 - Nyawa Harus Dibayar Nyawa!

Pagi telah tiba namun ayahnya masih belum pulang akhirnya Errol memutuskan untuk pergi mencari ayahnya. Iya menghampiri ibunya yang sangat cemas, ibunya memiliki firasat yang buruk. "Aku akan mencari Ayah, Ibu jangan khawatir aku pasti akan menemukannya".

"Baiklah tolong temukan ayahmu, pakailah jubah ini agar kamu tidak terlihat mencolok".

Errol mulai memakai jubah berwarna hitam dengan penutup kepala nya. Errol nampak seperti orang misterius yang sedang menyembunyikan identitas nya.

"aku pergi"

Lalu Errol mencari di setiap sudut kota, bahkan di tempat ayahnya bekerja, seluruh penjuru kota sudah dicari namun ayahnya masih belum ditemukan. Ada 1 tempat yang belum ia kunjungi yaitu hutan.

Perjalanan ke hutan...

Saat dia tiba di hutan dia mulai mengitari hutan itu, dia masih belum menemukannya juga kemudian pergi ke arah rumah pohon milik Fiora, setelah sampai disana dia melihat Fiora sedang membakar ikan. Lalu Errol menyapa nya, tidak basa basi lagi Errol langsung bertanya padanya.

"Apakah ada orang yang mencurigakan memasuki hutan ini?"

"Sepertinya aku tidak melihatnya, memang apa yang terjadi?"

"Ayah ku masih belum pulang dari kemarin sore" jawab Errol dengan nada sedih.

"Tunggu... aku mengingat nya, aku melihat seorang pria berbadan besar dengan kapak besar keluar dari hutan ini, kapak itu terlihat bermandikan darah, aku tidak tahu itu darah apa, aku pikir itu darah hewan buruannya".

Firasat Errol sangat buruk kali ini, dia menanyakan lagi kepada Fiora "dari arah mana dia keluar"

"Mungkin dari arah gua, dekat gunung itu"

Errol langsung melesat ke arah gua itu, energi nya meluap luap. Kecepatan nya sangat tidak masuk akal. Fiora sendiri masih bingung dengan tingkah Errol, setelah Fiora berfikir lagi, dia juga berfirasat buruk, ayah Errol belum pulang lalu ada pria besar dengan kapak berlumuran darah.

Kemudian Fiora juga bergegas menuju gua itu namun kecepatan Fiora tidak seperti Errol sehingga dalam perjalanan nya itu memakan waktu yang sangat lama.

Errol hampir sampai di gua, ia melihat tetesan darah ditanah, darah itu menunjukkan jejak ke arah gua.

Sementara itu.. raja Alexander mendapatkan kabar bahwa Barserker berhasil menjalankan misinya. Alexander tersenyum jahat. "target selanjutnya adalah rumah itu" gumamnya..

...

Sementara itu Errol saat ini sampai di depan gua, aroma darah tercium dari luar gua. Errol kemudian dengan sedikit gugup memasuki gua itu. Dia mengeluarkan api dari tangannya untuk melihat setelah memasuki ke gua lebih dalam lagi firasat Errol sangat buruk. Setelah beberapa langkah mengikuti jejak darah yang berceceran, noda darah itu berhenti menunjukkan seorang. Pria yang memiliki sabetan kapak di dadanya sebetan itu langsung mengenai jantung nya sehingga pria itu sudah tewas. Pria itu adalah Enzo, Errol saat ini sangat marah, dia berteriak Kamudian tangan iblisnya berevolusi menjadi lebih keras dan bentuk yang mengerikan. Dia hendak membalas dendam, saat ini dia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Dia kemudia menyentuh luka ayahnya dengan tangan kanannya. Ia ingin melacak pembunuh itu.

Hari sudah mulai sore, matahari hampir tenggelam.

Barserker saat ini berada di sisi lain hutan yang sedikit jauh dari arah kota. Lalu ia kaget sebuah tanda muncul di dahinya dan bersinar tanda itu berbentuk cakar yang bersinar. "apa yang terjadi" batinnya. Sementara itu Errol sudah melesat dengan cepat, Fiora yang sedang dalam perjalanan menuju gua melihat Errol berlari dengan ekspresi mengerikan menuju ke arah berlawanan, lantas Fiora berputar arah dan kembali mengikuti Errol. Barserker sedikit panik dengan tanda di dahinya itu, lalu ia mendapati sesosok energi yang datang menuju ke arahnya.

"apakah tanda di dahi ini, merupakan pelacak, berarti yang melacak ku adalah bocah iblis itu"

"sepertinya ini menjadi lebih seru..."

Errol hampir sampai menuju lokasi Barserker. Ia Kemudian menyiapkan jurusnya tangan kanannya berubah menjadi sebuah kapak merah diselimuti api, ini adalah kemampuan terbaru nya setelah tangannya berevolusi. Setelah beberapa menit akhirnya dia sampai, ia langsung menyerang pria itu. Dengan tatapan penuh emosi, Errol menyerang dengan kecepatan yang sangat luar biasa. Kekuatan Errol mampu memojokkan Barserker, sehingga ia harus mundur beberapa langkah kebelakang.

Kini Partarungan itu sudah berlangsung selama 3 jam. Langit sudah terlihat gelap namun area sekitar pertarungan sangat terlihat dengan jelas. Terlihat sebuah api berkobar dalam area itu. Sementara itu Fiora saat ini hampir sampai ke lokasi itu.

"Fire Storm" Errol mengkombinasikan sihir api dan anginnya, Barserker tidak berdiam diri dia mengeluarkan sebuah jurus pertahanan "Shiel Prison". Serangan Errol berhasil di tangkis oleh perisai itu. Pertarungan itu berlangsung sangat sengit. Akhirnya Barserker mengeluarkan kekuatan spesialnya, "Light Eater" kemampuan ini membuat pandangan musuh menjadi gelap dan tidak bisa melihat apa apa, sementara itu Barserker dengan mudah menyerang musuhnya, Itu pikirnya. Namun siapa sangka Errol mengangkat tangan kanannya dan kegelapan itu langsung hilang seperti di hisap. Barserker kaget, kemampuan terkuat nya berhasil digagalkan, dia sedikit putus asa saat ini.

Errol saat ini ingin menyelesaikan pertarungan ini, kemudian tangannya mengarah kepada Barserker "illusion" Errol mengeluarkan jurusnya. lalu Barserker masuk ke dalam ilusi milik Errol didalamnya ia terikat oleh rantai, tangan maupun kaki nya di sebuah ruangan gelap, didalam ruangan itu ada sebuah tawa yang sangat mengerikan. Lalu kemudian di depan Barserker muncul seorang anak laki laki dengan tangan kanan berbentuk kapak beserta kobaran api yang menyelimuti nya, dia adalah Errol. Kobaran api di kapak itu menerangi ruangan gelap itu. Terlihat dalam ruangan gelap itu terdapat banyak tengkorak manusia yang berserakan. Saat Errol berjalan, ia menginjak tengkorak itu hingga hancur. Errol menghampiri Barserker dengan tatapan tajam, "nyawa harus di bayar nyawa" ucapnya.

Barserker menjadi ketakutan, dia sangat putus asa saat ini, hingga dia mengucapkan "aku hanya disuruh oleh pihak kerajaan, tolong maafkan aku". Errol tersenyum jahat dengan tatapan tajam dia langsung menebas leher Barserker dengan tangan kanannya yang berbentuk kapak. Leher Barserker pun putus dengan bekas sabetan dilehernya masih terdapat nyala api. Lalu tangan Errol yang berbentuk kapak berubah menjadi menjadi sebuah tangan monster, tangannya kembali seperti semula.

...

Sementara itu Fiora sudah sampai di lokasi pertarungan namun pertarungan itu sudah selesai. dia melihat jasad pria berbadan kekar dengan kepala yang hilang, dan seorang pria dengan tangan Monster.

Kemudian Errol kini menjerit "arrghhhh" tangan nya menyala berwarna merah, kemudian anting ditelinganya hancur. Kesadaran Errol kian hilang. Dia mengamuk di tempat itu.

Fiora kemudian lari ke arah Errol, Errol yang melihat nya langsung menyerangnya. Dia seperti hewan buas yang akan menyerang siapa saja yang dilihatnya. Kemudian Errol memberikan cakaran ke tubuh Fiora, Fiora terjatuh lalu ia bangkit lagi dan memeluk Errol dengan erat.

"apa yang kamu lakukan, bukankah kita sudah berjanji untuk belajar sihir bersama, mengapa kamu berubah menjadi seperti ini. Aku tidak menginginkan hal ini, kamu adalah satu satunya orang yang mau berteman denganku." Teriak Fiora dengan meneteskan air matanya.

Errol menjerit kesakitan kesadaran nya mulai kembali secara perlahan "arrrggghhh". Dia kemudian kembali sadar, dan mengatakan "maafkan aku ayah" lalu Errol pingsan di pundak Fiora.

Fiora kemudian membawa Errol pergi dari tempat itu dia mencoba menggendong Errol, namun tubuh Errol lebih berat dari yang ia bayangkan, sehingga dia harus membawanya perlahan, akhirnya dia sudah sedikit jauh dari lokasi pertarungan. Dia melatakan kepala Errol dipangkuannya sambil bersender di sebuah pohon. Dia mengelus kepala Errol sambil berkata "kamu pasti menjalani hidup sangat berat, untuk saat ini istirahat lah". Akhirnya Fiora memutuskan untuk tidur karena sudah tengah malam.

Saat tengah malam Errol bermimpi, dia sedang kehilangan kendali, dia ingin menyerahkan hidupnya kepada tangan kanan itu. Namun seorang gadis menghampirinya lalu memeluknya dan berkata "jika kamu putus asa, datanglah padaku, jika kamu sedih ceritakan semuanya padaku, jika kamu menganggap hidup ini berat luapkan rasa itu padaku, jika kamu merasa kesepian aku akan menemanimu, jangan seenaknya pergi setelah membuat janji kamu harus menepati janjimu".

Pagi telah tiba ...

Errol mulai membuka matanya dia mendapati dirinya sedang tidur di pangkuan Fiora, dia melihat Fiora yang masih tertidur. Errol melihat luka cakaran Ditubuh Fiora, dengan sedikit malu dia menempelkan tangannya lalu merapalkan mantra "healing" akhirnya luka ditubuhnya hilang, Errol seperti orang yang serba bisa dia bisa melakukan segala jenis sihir, karena selama hidupnya dia hanya belajar sihir. Kemudian Fiora tersenyum dengan mata yang masih terpejam. Kemudian Errol melihat bibir Fiora yang tersenyum lalu berkata "sial!!, Apakah kamu sudah bangun daritadi".

Fiora tertawa, akhirnya Errol tersipu malu baru kali ini Fiora melihat Errol seperti ini.

Kemudian Errol bertanya "dimana mayat orang itu", suasana menjadi berubah.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Fiora

"Ayahku dibunuh oleh pria itu, dia merupakan orang suruhan kerajaan Flores"

Fiora terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Errol, Fiora juga membenci kerajaan itu karena ayahnya juga dibunuh oleh para mafia yang bekerjasama dengan kerajaan itu.

"Alexander sialan" Fiora mengutuk.

"Siapa Alexander? Apakah kamu mengenalnya...?" tanya Errol

"dia adalah seorang raja busuk yang bekerjasama dengan para mafia untuk membunuh ayahku" jawabnya.

Para mafia membunuhnya karena menganggap ayah Fiora mengganggu bisnisnya.

"Apakah mereka mengincar keluarga mu? Bukankah ibumu saat ini dalam posisi tidak aman?" tanya Fiora

Errol hampir lupa karena emosinya dia hampir melupakan hal yang sangat penting, dia sangat khawatir apabila target selanjutnya adalah ibunya.

"Aku akan kembali, kamu pulanglah terlebih dahulu, aku harus membawa ibuku dari tempat itu".

Akhirnya Errol melesat menuju ke rumahnya. Dan meninggalkan Fiora. Errol sebenarnya bingung bagaimana memberitahu ibunya dia takut kalau terjadi apa apa pada ibunya.

...

Sementara itu raja Alexander memerintahkan penyihir api yang memiliki kekuatan yang jauh lebih tinggi dari Barserker. Penyihir api itu bernama Andra, Andra yang diperintahkan oleh kerajaan langsung bergegas menuju rumah yang dimaksud.

Namun saat ini Errol hampir sampai menuju rumahnya. Dia juga menyadari bahwa ada sebuah kelompok yang sedang menuju rumah itu.

Perjalanan ke rumah...

Saat Errol sudah sampai, dia langsung membuka pintu rumahnya dan melihat ibunya yang sedang menangis sambil memegang foto keluarga.

"ibu"

"akhirnya kamu pulang, dimana ayahmu mengapa dia tidak bersamamu?" tanya ibunya.

"Saat ini kita harus pergi terlebih dahulu ada kelompok yang ingin menghancurkan tempat ini, kita harus segera pergi. Cepat ibu... kita tidak punya banyak waktu"

Akhirnya Ibunya menuruti perkataannya, dia menggendong ibunya lalu pergi meninggalkan rumah itu. Sementara itu kelompok penyihir itu sudah sampai, Andra selaku pemimpin kelompok itu, kini terbang di udara dan merapalkan mantra "Eksplosion!" sebuah ledakan menghancurkan rumah itu. Sementara itu Errol dan ibunya yang masih dalam perjalanan mendengar suara ledakan itu. Ibunya sedikit ketakutan "apa yang sebenarnya terjadi" tanya ibunya.

"Nanti aku akan menjelaskan semua nya saat kita sudah sampai" jawab Errol.

Perjalanan menuju Gua...

Akhirnya mereka sampai di depan gua, ibunya melihat sebuah bercak darah di tanah yang menuju ke dalam gua. Firasat Rozalia kini sangat buruk.

"ikuti aku ibu" Errol memasuki gua, dan mengeluarkan api di tangannya.

Samakin masuk ke dalam perasaan Rozalia semakin buruk. Ia merasa sangat takut dengan apa yang ada di depannya.

Saat sudah sampai ia melihat sesosok mayat pria yang terluka, karena luka sebetan senjata tepat melukai jantung pria itu. Kaki Rozalia langsung lemas ia terjatuh ke tanah, air matanya kini berjatuhan. Errol tidak tahu harus melakukan apa, saat melihat keadaan saat ini hatinya sangat sakit.

Setelah tidak bisa menahan sedihnya, kini Rozalia tidak sadarkan diri. Kemudian Errol membawanya ke rumah pohon milik Fiora. Fiora sangat sedih atas kematian ayahnya Errol.

"Tolong jaga ibuku sebentar".

"kamu ingin kemana?" tanya Fiora

"aku harus memakamkan jasad ayahku"

Akhirnya Fiora menyetujui nya lalu dia membawa Rozalia ke dalam rumah pohon. Rumah pohonnya tidakkah tinggi sehingga lebih mudah untuk membawa Rozalia masuk ke dalam.

Sementara itu Errol memasuki gua, dia menuju ke jasad ayahnya. Dia melepas jubahnya dan memakaikan jubah itu kepada jasad ayahnya. Lalu ia membawa jasad ayahnya, dengan kekuatan Errol yang saat ini, mengangkat tubuh seseorang adalah hal yang mudah.

Dia menuju ke arah gunung, setelah sampai disana ia menggali tanah sedalam 1 meter menggunakan tangan kanannya, tangan kanannya mampu berubah bentuk, dan kini tangan kanannya membentuk sebuah sekop yang tajam dan kuat. Setelah lubang tergali ia meletakkan jasad ayahnya secara perlahan. Lalu menutup nya kembali dengan tanah dan meletakan sebuah batu besar di makam itu.

Saat ini Rozalia sudah siuman, saat membuka matanya ia melihat sesosok gadis cantik dengan pakaian sedikit kotor berada di dekatnya. Rozalia bertanya kepada Fiora, "siapa kamu dan dimana ini?"

"Aku adalah teman Errol, Errol memerintahkan ku untuk menjaga anda, sekarang kita sedang berada di rumah pohon milikku. Dan saat ini Errol sedang memakamkan jasad ayahnya." Jawabnya dengan jujur.

Rozalia mulai meneteskan air mata nya lagi. Lalu Fiora berusaha menenangkan Rozalia. Hingga Errol kembali.

....

Errol kemudian pergi dari makam ayahnya dia kini menuju rumah pohon Fiora.