Chereads / Hares:War of World / Chapter 2 - Perintah dari atasan

Chapter 2 - Perintah dari atasan

Setelah kejadian di pelatihan prajurit baru yang sedikit kacau. Akhir kekacauan tersebut berhasil di tenangkan oleh beberapa instruktur lainnya yang berada di sana.

Kini sekarang Hares berada di sebuah ruangan yang berhadapan langsung dengan sosok pria tua yang adalah Kepala sekolah militer. Hares menatap sosok di depannya dengan tatapan bosan, karena sudah puluhan kali dirinya di panggil ke sini dalam waktu sebulan.

"Ada apa Kepala sekolah Gruia? " Ucap Hares dengan bosa,sebenarnya dirinya sendiri sudah tau kenapa dirinya di panggil.

Pria tua tersebut menghela napas panjang, dirinya sebenarnya juga bosa melihat gadis kecil ini yang harus dia panggil terus menerus.

"Kali ini ada apa yang kau lakukan bocah. "

"Tidak ada, hanya menyingkirkan para sampah. "

Ucapan enteng di berikan Hares sudah tidak membuat Gruia terkejut, karena ini bukan pertama kalinya Hares memberikan jawaban seperti itu. Untuk pembunuhan yang di lakukan Hares, itu semua seperti hal biasa selama sebulan terakhir bahkan sampai ada pepatah. Jika Hares tidak membunuh seseorang dalam beberapa hari, berarti ada yang salah dengan hari berikutnya.

"Hahhh, kau selalu saja begitu bocah. Ngomong ngomong terima ini. "Ucap Gruia memberikan sebuah surat bersegel Kekaisaran.

Dengan hati hati Hares menerima surat tersebut dan membacanya. Awalnya tidak ada aneh, hanya kalimat formal dalam surat tapi saat membaca bagian bawah surat. Hares di buat terkejut.

Isi surat tersebut memberikan berita duka bahkan ayah Hares yang sedang berjaga di perbatasan utara. Telah tewas di sana dan pasukan musuh Kekaisaran yaitu Republik, telah memasuki wilayah utara Kekaisaran. Meski cuma pasukan kecil, tetap saja musuh tetap musuh meski jumlah mereka kecil.

Tapi yang membuat Hares terkejut bukan bagian dari ayahnya yang telah tewas, melainkan Hares terkejut karena pasukan Republik bagian utara dengan berani memasuki wilayah Kekaisaran.

"Hmm, sepertinya kekuatan Kekaisaran bagian utara sedikit melemah. Jika tidak di tangani langsung dengan mengirim beberapa batalyon. "Ucap Hares mengembalikan surat itu kembali ke meja Gruia.

" Itu benar, itu akan membuat bagian utara menjadi sasaran empuk untuk Republik Utara atau Republik lainnya. Tapi bukannya ada berita yang lebih penting-"

"Tewas? aku sudah membacanya. Lalu? kenapa? bukannya dia tewas karena di medan perang? jadi lupakan saja. Jika boleh tau seharusnya informasi ini cukup rahasia kenapa kau memberitahukannya padaku? "

Gruia benar-benar kehabisan kata kata, Gruia bahkan tidak bisa melihat bagaimana ekpresi Hares sekarang. Tidak ada raut sedih atau duka hanya wajah gadis kecil yang datar. 'Bahkan saat ayahnya sendiri tewas, dia bahkan tidak menunjukkan emosi sama sekali.'

"Ya, kau tidak salah. Informasi ini masih di rahasia dan hanya beberapa orang penting yang mengetahuinya.Untuk kenapa aku memberitahukan kepada-Mu karena ******"

"Oh.... " respon Hares dengan datar.

Seminggu berlalu sejak waktu itu, kini Hares yang baru saja turun dari kereta api menatap sebuah stasiun kereta yang sederhana dan terbuka. Di sekitar juga ada bangunan bertema militer dan Kekaisaran.

Apa yang di beritahukan oleh Gruia, adalah pemindahan tugas Hares ke utara untuk membantu medan perang langsung. Memang terdengar kejam dan gila untuk mengirim gadis kecil ke medan perang, tapi gadis ini adalah Hares.

Sosoknya memang seperti gadis kecil yang penurut tapi untuk para petinggi Kekaisaran yang sudah mendengar sebuah cerita tentangnya. Gadis tersebut seperti iblis yang sedang menyamar sebagai gadis kecil.

Setelah melakukan pendataan di stasiun, Hares akhirnya telah sampai di sebuah kamp militer sementara bagian utara Kekaisaran. Kondisi kamp benar-benar buruk, beberapa prajurit terluka memenuhi sepanjang jalan yang digunakan sebagai kamp militer sementara tersebut.

Saat sedang melihat seseorang berpakaian militer mendekatinya dan menyapa Hares.

"Akhirnya anda sudah datang Instruktur Hares. "

"Ah, bukan apa apa. Kalau boleh tau siapa? "

"Ah, maaf nama saya Krone. Kapten sementara di kamp ini. "

'Dia terlihat masih muda, mungkin sekitar 19th.Jika di lihat dengan baik kondisi sekitar sebenarnya tidak terlalu buruk. Masih ada beberapa pertahanan yang mereka bangun.'

Setelah perkenalkan singkat, Hares dan Krone langsung pergi ke tempat yang lebih enak untuk pembicaraan.

"Oh, ya kalau boleh tau berapa umur instruktur Hares?"Ucap Krone saat di pertengahan jalan menuju tenda pertemuan sementara.

" 10 ... "Ucap Hares memasuki tenda terlebih dahulu, meninggalkan Krone yang terpaku dengan jawaban Hares.

Sebenarnya Krone ingin memastikan sebuah rumor bahwa Instruktur Hares adalah gadis berusia 10th.Rumor tersebut memang sudah tersebar luas di kalangan prajurit biasa. Setelah kembali dari kesadarannya, Krone langsung bergegas masuk ke dalam tenda.

Di dalam tenda Krone, bisa melihat Hares yang sedang berkeliling sambil mengamati sekitar.

"Sepertinya disini cukup terawat. Meski kondisi prajurit mungkin belum sembuh sekitar 80% tapi tetap saja jumlah itu cukup bagus."Ucap Hares sambil tetap menatap peta Kekaisaran yang tergantung di tenda tersebut.

Sementara Krone, di buat kagum dan merinding dengar hasil analisa Hares yang baru datang saja sudah membuat sebuah kesimpulan dengan apa yang ia lihat sekilas.'Benar-benar mengerikan! '

" Itu benar, apalagi tidak batalyon yang bisa membantu ke utara sini. Membuat pasukan dan prajurit yang tersisa menjadi satu di kamp sementara ini. "Ucap Krone menjelaskan lebih lanjut masalah yang terjadi.

" Begitu ya, lalu apa musuh sudah mengetahui keberadaan kamp ini? jika yang aku lihat sepertinya ada yang aneh, kenapa mereka tidak mengejar pasukan Kekaisaran yang sedang melarikan diri ke satu tempat? "

"Bukannya itu,karena jumlah pasukan mereka yang kurang? meski kita melemah tapi jumlah kita banyak? "

"Tepat sekali, itu dia yang aneh membiarkan segerombolan prajurit ke satu titik. Itu seperti serigala yang mengiringi domba ke sarang mereka. " Ucap Hares menghela napas panjang.

Setelah ucapan Hares tersebut, sesuatu tiba tiba terjadi di luar sana. Teriakan dan ledakan hebat terjadi di luar, Krone bertanya tanya apa yang sebenarnya terjadi dia langsung keluar dari tenda dan melihat keluar.

Saat keluar, dirinya melihat semua pasukan dan prajurit lari kocar-kacir ke sana ke mari. Sebuah suara pesawat menarik perhatian Krone, saat melihat ke atas langit dirinya di buar terkejut dengan apa yang ia lihat.

Puluhan-tidak ribuan armada terbang Republik bagian utara menjatuhkan bom di mana mana.'Bagaimana ini bisa terjadi?!'saat itu juga sebuah bom terjatuh di dekatnya yang membuat dirinya terpental jauh dan menabrak bangunan yang sudah hancur.

Kesadarannya perlahan mulai hilang, seiring waktu. Tapi saat benar-benar kehilangan kesadarannya, Krone bisa mendengar seseorang mengucapkan sesuatu.

"... Merepotkan saja... "

Setelah kesadarannya hilang, Krone tidak tau apalagi yang terjadi. Tapi satu yang pasti pengeboman yang dilakukan pihak Republik masih di lakukan. Hares sendiri entah kenapa masih bisa santai keluar dari tenda dan berdiri di depan Krone yang sedikit lagi kesadarannya hilang.

"... Jadi ini perintah para atasan? menyingkirkan semua musuh yang ada. " Ucap Hares dengan tenang, meski keadaan di sekitarnya kacau akibat ledakan bom yang di jatuhkan oleh pihak Republik.