Vanya Maheswari yang kini berusia 25 tahun, ia terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Diusianya yang kini seharusnya telah memiliki keluarga, tetapi tidak dengan Vanya. Dia lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan dengan untuk mencari pasangan. Vanya saat ini bekerja disebuah perusahaan terbesar dan ternama dikota Jakarta, karena kinerja Vanya yang begitu memuaskan dia dipromosikan sebagai manager diperusahaan itu dan juga diberikan hadiah berupa fasilitas mobil mewah atas pencapaiannya.
Sore itu Vanya baru saja pulang dari kantornya, Vanya disambut sang ibu dengan senyum sumringahnya membuat Vanya kebingungan dengan tingkah ibunya yang tak biasanya.
"Ma.. mama kayaknya seneng banget, ada apa emangnya?"tanya Vanya sambil menyalami ibunya saat memasuki rumah.
"Vanya.. tadi ada teman mama main kerumah, dia bawa anak laki-lakinya. Anaknya ganteng banget terus juga dia pemilik perusahaan besar dan juga terkenal."jawab mama Alice masih dengan senyumnya.
"Lalu?"tanya Vanya yang memiliki firasat tak enak dengan sang ibu.
"Haish kamu ini... teman mama itu sedang mencari menantu untuk anaknya itu, mama dan teman mama akan menjodohkan kalian berdua. Kalian tidak akan langsung menikah, tetapi pdkt dulu lah.."kata mama Alice menjelaskan pada putrinya itu.
Vanya hanya bisa menghela napas ketika sang ibu mencoba untuk menjodohkannya, karena ia tak segera mendapat pasangan. Perjodohan ini bukanlah yang pertama, melainkan untuk kesekian kalinya.
Disisi Lain
Ansel Mahavir Alister yang telah memasuki usia 28 tahun, seorang CEO diperusahaan besar dan ternama. Perusahaan yang bernama 'MA Corps', perusahaan yang bergerak dalam segala bidang. Ansel adalah tipe orang yang sangat cuek pada sekitar, dingin terhadap orang yang baru ia temui dan hangat jika bersama orang terdekatnya.
Ansel yang saat ini baru saja kembali setelah menemani sang ibu bertemu dengan sahabatnya sejak masih duduk dibangku SMP, Ansel juga tau jika ibunya tengah mencari pasangan untuk dirinya yang sampai saat ini tak memiliki pasangan.
"Ansel alasan mama ingin menjodohkan kamu itu, mama sudah semakin tua mama juga ingin menimang seorang cucu yang menggemaskan dari kamu."kata sang mama Erika, ibunya Ansel.
"Huftt.. baiklah ma, maafkan Ansel yang belum bisa membahagiakan mama, tapi Ansel akan coba jika dia cocok maka Ansel akan menerimanya demi mama."kata Ansel merasa bersalah pada sang mama.
Mama Erika tersenyum sambil mengelus rambut putra sulungnya itu, Erika sendiri telah beberapa kali menjodohkan putrnya kepada anak teman arisannya tetapi tak ada satupun yang cocok.
Mama Erika teringat saat dimana dia tak sengaja bertemu sang sahabat sejak duduk dibangku SMP saat dirinya tengah berbelanja kepasar, mereka berpelukan dan sedikit bercengkerama. Mama Erika mengetahui jika sang sahabat memiliki putri, dari situlah mereka saling bertukar kontak dan berjanji untuk kembali bertemu lagi.
Flashback On
Tokk.. tokk.. tok..
Teedengar suara ketukan pintu, seorang wanita yang masih terlohat muda membuka pintu. Saat membuka pintu, dia melihat seorang wanita yang seumur dengannya datang bersama seorang anak laki-laki yang begitu tampan.
"Erika.."sapa mama Alice sambil memeluk sahabatnya.
Sedangkan Erika membalas pelukan sahabat lamanya ini, sungguh dia sangat merindukannya.
"Erika kau datang bersama siapa?"tanya mama Alice pada sang sahabat setelah melepas pelukan mereka.
"Akhh iya.. aku sampai lupa, Ansel sini Nak. Ansel kenalkan ini sahabat mama sejak SMP dan Alice ini putra sulungku namanya Ansel."jawab mama Erika sambil mengenalkan mereka.
Ansel pun menyalami tangan mama Alice dengan sopan, mama Alice pun tersenyum ramah.
"Erika, Nak Ansel ayo masuk kita ngobrol didalam."ajak mama Alice.
Setelah mereka duduk, mama Erika bertanya pada sahabatnya itu mengenai kabarnya.
"Alice.. gimana kabar kamu dan Reza?"tanya mama Erika yang duduk disamping mama Alice.
"Alhamdulillah, kami baik.."jawab mama Alice tersenyum.
"Hah.. syukurlah, tapi kenapa rumahmu sepi sekali?"tanya mama Erika heran.
"Kau ini... suami dan putri sulungku sedang bekerja, sedangkan putri keduaku ada diatas sedang bermain."jawab mama Alice yang sudah paham betul dengan sahabatnya ini.
"Akh baiklah.. putri keduamu tidak bersekolah?"tanya mama Erika.
"Dia baru berusia 3 tahun Erika.."jawab mama Alice sambil memukul pelan tangan sahabatnya.
"Alice.. tadi kau bilang, kau memiliki anak perempuan sulung. Kalau boleh aku ingin menjodohkannya dengan Ansel, aku sudah ingin menimang cucu darinya."pinta mama Erika pada mama Alice
"Tentu saja.. aku menyetujuinya."sahut mama Alice bersemangat.
Sedangkan Ansel hanya diam menyimak, karena dia sendiri pun sudah menerima perjodohan ini demi membahagiakan ibunya.
Flashback Off