Hari sudah beranjak sore saatnya bagi Shafeeya dan Resty mulai bersiap pergi ke Kontrakannya untuk mengemasi barang-barang nya. Sebelumnya Shafeeya sudah memberikan pesan kepada Dion bahwa saat ini dirinya tengah berada di Kos tempat tinggal Resty, Shafeeya juga berpesan kepada Dion untuk meminta izin terlebih dahulu kepada Alan.
" Kau tak ikut denganku pulang Mas?" ucap Dion saat masuk ke Ruangan Alan .
Alan sedikit heran dengan apa yang dikatakan adiknya ini.
" Loh bukankah hari ini kamu dan Fee bersama-sama ya? Dimana Fee ?" tanyanya dengan melihat arah belakang Dion
" Fee tak bisa ikut bersamaku hari ini mas, dia sekarang lagi berada si Kos an Resty. "
Ucapnya dengan tersenyum kecut
Alan menghentikan pekerjaannya sebentar lalu mulai serius mendengar apa yang dikatakan oleh Dion.
" Loh Kenapa dia ? Apa dia mau ikut ngekos dengan Resty?" tanyanya dengan serius.
" Bukan Mas, dia mau mengajaknya tinggal bersama di sebelah rumahmu yang kosong. " jawabnya singkat
" Apa? Dia mau tinggal di Rumah kosong bekas tinggal Sopir dan pembantuku dulu?" tanyanya tak percaya
" Hmm aku yang menawarkan ide itu, cukup bagus bukan? Apalagi untuk menghindari fitnah, mana mungkin Pak RT nanti tak menaruh curiga dengan kehadiran Fee selama itu dirumah. "
Alan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai jawaban setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dion.
" Hmm aku setuju dengan usulanmu kita masih bisa mengawasi Shafeeya, jadi bagaiamana menurutmu tentang Shafeeya selama ini? "
" Maksudmu?" tanyanyandengan memincingkan sebelah matanya
" Bagaimana dengan perasaanmu kepada Shafeeya? " tanya Alan dengan tatapan menelisik
" Hmm kenapa pertanyaan mu seperti itu? Apa tidak terlalu cepat dirimu menanyakan itu?"
" Aku rasa tidak, kita sudah dua mingguan mengenalnya cukup mengetahui perasaan kita masing-masing. " terangnya
" Bagaimana dengan perasaan mu sendiri dengannya?" Dion bertanya balik
" Kau belum menjawab pertanyaan ku kini kau bertanya balik bertanya kepadaku? "
" Mas Alan tampaknya sedikit khawatir tentang perasaanku kepada Shafeeya. " ucapnya dengan menatap wajah Alan yang sedikit gugup.
" Apa maksudmu? " elaknya
" Kau masih tak jujur dengan perasaan mu sendiri Mas, aku tau kalau kau lrbih dulu menyukai Shafeeya. " terangnya
Alan yang saat itu sedang meneguk minumannya langsung tersedak
Uhuk..uhuk..uhuk..
Dion menepuk pundak Kakak sambungnya itu.
" bagaimana bisa kamu berpikiran seperti itu?" ucapnya dengan menepuk dadanya yang masih sakit akibat tersedak tadi.
"Aku hanya lihat dari sikap Protectifmu kepada Shafeeya selama ini."
" Itu hal yang wajar jangan terlalu cepat kamu menyimpulkannya." Elaknya lagi
" Kalau aku mengatakan jika saat ini aku memang ada perasaan untuk Shafeeya? " terangnya yang membuat Alan membelalakkan matanya.
Sengaja dia mengatakan itu agar tau perasaan Alan saat ini. Alan hanya diam, raut wajahnya seketika berubah , Dion tampaknya sudah menangkap apa isi hatinya dengan melihat raut wajah Alan saat ini.
" Mas Alan, kamu kenapa ?"
" Tidak aku tak apa-apa. Kita pulang sekarang saja." Ajaknya
Dion sedikit heran bukankah dia mengatakan bahwa dia akan lembur saat ini? Namun Dion hanya tersenyum dan mengikuti kakak sambungnya untuk pulang bersama.
....
Sementara itu Shafeeya yang tengah membantu Resty mengemasi barang-barang nya akhirnya telah selesai. Lalu segera Resty memesan taxy online dengan tujuan alamat yang diberikan oleh Shafeeya. Ditengah perjalanan mereka sedang asyik mengobrol hingga tak lama kemudian mereka pun akhirnya sampai ditempat tujuan.
Shafeeya dan Resty turun dari taxy onlinenya, terlihat Alan dan Dion di gerbang Rumahnya saat itu yang terlebih dahulu datang lebih dahulu.
" Kok Pak Dion dan Pak Alan nglihatin kita ya ?" bisik Resty
" Hanya perasaanmu saja." Elak Shafeeya
Shafeeya lalu menuju Gerbang Rumah Alan bermaksud untuk mengambil kunci Rumah yang akan ditempatinya.
" Assalamualaikum, Malam Pak Alan malam Pak Dion. " sapa Shafeeya dan Resty bergantian
" Waalaikumsalam selamat malam juga." Jawab Dion dan Alan
" Baru nyampek kalian?" tanya Dion kepada mereka berdua
" Iya Pak maaf tadi sedikit memakan waktu untuk mengemasi pakaian Resty dan juga sedikit macet dijalan" jawab Shafeeya
" Maaf ya Pak jadi menunggu lama." Resty menambhkan.
" Ini kuncinya, bersihkan diri kalian lalu sholat isya setelah itu kalian datang ke Rumah untuk memasak makan malam untuk kami." Ucap Alan dengan menyerahkan kunci Rumah kepada Shafeeya
" Baik Pak Alan terima kasih." Jawab Shafeeya dengan menerima kumci Rumah dari tangan Dion
" Sama-sama Shafeeya, silahkan kalian masuk kedalam." Titahnya
Mereka berdua pun mengangguk lalu segera menuju ke dalam Rumah dan segera memberdihkan diri dan setelah itu mengerjakan Sholat Isya.
Setelah semua dilakukan bergegas Shafeeya dan Resty datang ke Rumah Alan untuk memasak makan malam untuk mereka, dua gadis itu terlihat sangat cekatan dalam hal memasak hingga tak memakan waktu begitu lama makanan itu sudsh berada di meja makan.
Aroma masakan mereka yang begitu menyeruak membuat Alan dan Dion yang berada di Ruang tengah langsung menuju Dapur. Begitu mereka berada di dapur mereka sangat kaget setelah melihat beberapa menu yang menggoda sudah tersedia di meja makan.
" Hmmm..harumnya, masakan kalian dsri baunya sudah menggoda selera saja." Celetuk Alan saat mencomot Ayam kremes bikinan Shafeeya.
Resty dan shafeeya tampak tetkekeh melihat tingkah laku dua bosnya tersebut.
" Yang ini juga enak Loh Mas." Ucap Dion dengan mencomot Udang crispy bikinan Resty
Rsety awalnya sedikit bingung dengan hubungan antara Alan dan Dion itu yang ternyata adalah kakak adik sambung.
Resty mengambilkan piring untuk diletakkan di meja makan. Terlihat Shafeeya ikut duduk bersama mereka yang membuat Resty semakin bingung dengan melihat Shafeeya yang tampak sangat akrab dengan kedua Bosnya.
Resty masih sama dengan posisi berdiri di samping Shafeeya yang seketika membuat atendi Dion menatap ke arahnya yang sedikit bengong.
" Kamu gak mau ikut makan bersama kami?" tanya Dion dengan menghentikan makannya sejenak.
Shafeeya baru ingat tentang kebiasaannya ini yang membuatnya lupa jila saat ini ada Resty temannya. Segera dia menghentikan makannya lalu berdiri.
" Maafkan Kami Pak, saking laparnya jadi saya langsung ikut duduk bersama Pak Dion dan pak Alan" ucapnya berbohong agar Resty tak Menaruh curiga kepadanya.
Alan dan Dion hanya mengulum senyumnya melihat akting Shafeeya di hadapan Resty yang saat itu hanya terlihat bengong saja.
" Kalian mau berdiri saja ? Cepat duduk dan makan malammu sekarang." Titah Alan
Merekapun segera duduk seduai titah dari Alan, Resty mengambil makan malamnya dan Shafeeya yang melanjutkan makan malamnya.
Mereka pun akhirnya mulai makan bersama-sama dengan suasana kebersamaan yang baru ini mereka lakukan.
Resty terlihat masih malu-malu saat makan bersama Bosnya, namun karena kedua Bosnya sangat supel dan ramah membuatnya tak semakin canggung saat mereka makan malam bersama.
Dion terlihat memperhatikan Resty yang penampilannya jauh berbeda dengan saat dirinya bekerja. Gadis itu terlihat lebih manis dari pada saat dirinya mengenakan seragam OB dan rambut yang dikepang ke belakang.
Mereka berempat larut dalam suasana makan malam yang penuh dengan kebersamaan hingga tak terasa akhirnya mereka telah selesai menyelesaikan makan malamnya. Resty dan Shafeeya lalu membereskan bekas makan malam mereka setelah itu mereka berdua pun pamit untuk kembali ke Rumah Alan yang ada disamping Rumahnya.
Bersambung....