Setelah berkonsultasi dengan Kapten Wayne yang merupakan penghubung antara koloni manusia dan vampir, Yuka sepakat untuk mengadakan pertemuan di Istana Klaitrosca yang terletak di sisi gelap planet. Di sana, Yuka akan bertemu dengan Liliana, seorang vampir bangsawan yang berpengaruh dan merupakan pimpinan dari para vampir. Pertemuan ini bukan sekadar pertemuan biasa; Yuka bertekad untuk meyakinkan Liliana agar mendukung pembentukan sebuah negara yang berdaulat agar Planet Klaitrosca memiliki peradaban yang berkembang dan dapat menjadi kekuatan baru di galaksi ini. Tanpa ia sadari, Liliana telah menyiapkan ujian yang tak mudah: Duel sihir sesuai tradisi bangsanya.
Setelah menjelajahi sisi gelap planet, akhirnya rombongan Yuka sampai di Istana Klaitrosca. Di sana, seorang pelayan menyambutnya dan mengantar mereka ke ruang pertemuan. Saat Yuka memasuki ruangan, Liliana sudah menunggunya. Liliana mengatakan bahwa ia telah mengetahui niat kedatangan Yuka melalui koneksi pikiran sesama vampir. Ia pun berkata, "Kamu datang dengan usulan pendirian kerajaan baru yang berisi gabungan ras vampir dan manusia di Klaitrosca, aku tidak memiliki masalah dengan gagasanmu. Namun sebelum itu, kamu harus membuktikan dirimu layak," kata Liliana dengan suara tegas. "Kita akan bertarung dalam duel sihir tradisional. Jika kamu menang, aku akan menerima tawaranmu dan mendukung seluruh program milikmu."
Yuka mengangguk tanpa ragu. "Aku siap menerimanya."
Mereka berdua segera bersiap di arena duel. Liliana mengangkat tangannya, mengeluarkan energi sihir yang memancar dengan kekuatan dahsyat. Namun, Yuka tidak menunjukkan tanda-tanda akan menggunakan sihir. Sebaliknya, ia menghunuskan sebuah pedang dan mengambil pistol energi dari sabuknya. Pertarungan dimulai dengan serangan cepat dari Liliana yang langsung dihindari Yuka dengan kelincahan luar biasa.
Liliana melepaskan rentetan serangan sihir, namun Yuka dengan cekatan menghindar dan menggunakan pedangnya untuk menangkis. Dengan gerakan yang penuh strategi, Yuka mendekati Liliana dan berhasil mengatasi serangan demi serangan. Akhirnya, dengan sebuah gerakan cepat dan tak terduga, Yuka berhasil mendekat ke arah Liliana dan menodongkan pistol energinya ke arah Liliana.
Liliana terkejut, namun akhirnya tersenyum dan mengangkat tangannya tanda menyerah. "Menarik. Kamu telah membuktikan dirimu, Yuka. Aku setuju untuk mendirikan pemerintahan kerajaan denganmu sebagai konsultan, aku sebagai ratu, dan Wayne sebagai Raja. Ini sesuai dengan apa yang kamu inginkan."
Beberapa hari kemudian, Yuka menggunakan communication device miliknya untuk menghubungi Aisaka. "Terima kasih atas suplai yang telah kau berikan beberapa waktu yang lalu," kata Yuka. "Bagaimana kabar terbaru di Alsteltania?"
Aisaka menjawab dengan nada optimis. "Situasi saat ini relatif kondusif, walaupun terdapat sedikit pemberontakan di sektor Alsteltania. Berdasarkan kabar terbaru yang kamu kirimkan, ini adalah waktu yang tepat untukmu mendapatkan pengakuan kedaulatan di forum galaksi. Namun, jika terjadi perang baru, prosesnya akan sangat memakan waktu."
Dengan dorongan tersebut, Yuka dan Liliana segera bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan Klaitrosca dalam Forum Galaksi. Mereka berdua mendirikan Kerajaan Klaitrosca dengan cepat, menyusun strategi untuk menghadapi tantangan politik yang ada. Pada saat voting di Forum Galaksi, mereka mendapati bahwa mereka masih kurang satu suara untuk mendapatkan pengakuan resmi. Yuka tahu bahwa langkah selanjutnya adalah pergi ke Verista untuk membujuk Valeria Eivelle dan Rebecca Raphaelle agar mendukung Klaitrosca. Yuka tiba di Verista dan segera mengatur pertemuan dengan Valeria dan Rebecca. Saat bertemu, Valeria menyambutnya dengan senyum ramah, namun Rebecca tampak lebih skeptis. "Apa maksud dan tujuanmu sebenarnya, Yuka?" tanya Rebecca dengan tatapan tajam.
Yuka menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab dengan jujur. "Tujuan utamaku adalah menyelamatkan rakyatku di Alsteltania. Aku ingin memastikan mereka aman dan tidak terjebak dalam perang yang tidak perlu."
Rebecca tampak merenung sejenak sebelum akhirnya berkata, "Jika aku memberikan suaraku, kau harus berjanji untuk tidak membawa peperangan ke Verista."
Yuka mengangguk dengan sungguh-sungguh. "Aku berjanji."
Dengan persetujuan tersebut, Yuka berhasil mendapatkan dukungan Valeria dan Rebecca. Pada voting Forum Galaksi ke-2, Klaitrosca akhirnya diakui sebagai negara berdaulat. Yuka dan Liliana merayakan kemenangan diplomatik ini dengan penuh rasa syukur.
Namun, Yuka tahu bahwa perjuangan mereka belum selesai. Dengan pengakuan kedaulatan yang baru diperoleh, mereka harus bekerja keras untuk membangun negara yang kuat dan stabil. Di sisi lain, ancaman dari Veridia masih membayangi, dan mereka harus siap menghadapi segala kemungkinan. Dalam beberapa bulan berikutnya, Yuka dan Liliana bekerja sama untuk memperkuat pemerintahan mereka. Wayne, sebagai Raja, menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Yuka, dengan keahliannya sebagai konsultan kenegaraan, membantu dalam menyusun kebijakan dan strategi yang efektif. Mereka berdua memastikan bahwa Klaitrosca menjadi negara yang dihormati dan diakui oleh galaksi.
Di tengah kesibukan tersebut, Yuka tidak pernah melupakan janji yang ia buat kepada Rebecca. Setiap langkah yang diambil selalu mempertimbangkan dampaknya terhadap Verista dan negara-negara lain di sekitarnya. Yuka percaya bahwa dengan kerjasama dan diplomasi yang baik, mereka bisa menciptakan masa depan yang damai dan sejahtera. Aisaka, yang terus memantau perkembangan dari Alsteltania, merasa bangga dengan pencapaian sahabatnya. Meskipun berada di planet yang berbeda, mereka tetap saling mendukung dan bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Pada akhirnya, Yuka, Liliana, dan Wayne berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang kuat dan stabil di Klaitrosca. Mereka membuktikan bahwa dengan tekad, kerjasama, dan keberanian, segala tantangan bisa diatasi. Dalam dunia yang penuh dengan konflik dan ketidakpastian, persahabatan dan kerjasama mereka menjadi cahaya harapan yang menerangi jalan menuju keselamatan dan kesejahteraan bagi semua rakyat mereka. Di bawah langit yang penuh bintang, Yuka berdiri di balkon istana, merenungi perjalanan panjang yang telah dilaluinya. Dengan hati yang penuh rasa syukur, ia tahu bahwa perjuangan mereka baru saja dimulai, dan dengan dukungan sahabat-sahabatnya, mereka akan menghadapi segala tantangan yang ada di depan.