3 Kapal mendekat ke Kapal Balda. Menggunakan pengait untuk menarik kapal, Gram beserta anak buahnya melompat ke kapal Balda.
"Halo tuan dan nyonya-nyonya, Aku adalah Gram, jadi... bisakah kita mempercepat ini, berikan semua harta kalian yang ada di kapal ini, maka tidak ada yang terluka, bukan kesepakatan yang buruk kan?"
Dengan percaya diri Gram memalak mereka, karena dia percaya diri dengan kekuatan yang dimilikinya saat ini.
"Apa kau tidak tau kapal siapa yang kau naiki dengan kaki kotormu?"
Balda mencoba tenang, mencoba memprovokasi kembali Gram, untuk memastikan sesuatu.
"Ya, tentu saja. Kapal Keluarga Kerajaan Lunaria kan? aku mencium bau segunung emas disini, apalagi disini ada tuan putri, aku tidak sabar mencicipinya"
"Tutup mulutmu bajingan, beraninya bajingan kotor seperti mu mengatakan sesuatu mengenai putri!"
"Kekekek, seram kau membuatku takut huuuu~"
"Sepertinya dia tidak bisa di ajak bicara, kapten"
Ucap salah satu anak buah gram.
"Benar Bos"
Balda akhirnya membuat keputusan, dia tahu kalau pertempuran tidak bisa terhindarkan.
"Baiklah, Aku Balda salah satu Royals Knight Kerajaan Lunaria akan melawan mu! semuanya bersiap bertempur!"
Gram sedikit terkejut, karena tidak disangka yang dikirim untuk melindungi tuan Putri adalah Royal Knight, namun itu membuat sedikit lega karena bukan seorang tingkat master yang menjaga sang putri.
Royals Knight merupakan Ksatria tingkat Graduate yang berada di bawah pimpinan sang Raja langsung. Dan telah di pilih di antara Graduate terbaik dari yang terbaik.
"Hehehe, Itulah yang ingin aku dengar, Aku Gram akan menghancurkan mu!"
Balda sedikit khawatir sebelumnya, namun karena di depannya adalah Gram bajak laut kejam yang suka membunuh dan sulit ditangkap, yang suka merampas segalanya dari seseorang berada di depannya.
Dengan penuh percaya diri Gram mengatakannya, Gram bukan hanya bajak laut biasa yang mengincar harta, dia juga merupakan maniak bertarung, hampir setiap kapal yang dia bajak mengalami kehancuran.
sementara itu datang seseorang yang menutupi seluruh tubuhnya dengan jubah, pria itu datang dari dalam kapal Putri, dia keluar untuk menyaksikan pertarungan.
Sedangkan sang putri mencoba memaksa Kobo untuk masuk kedalam kapal karena berbahaya, namun Kobo menenangkannya, Pria yang menutup tubuhnya menarik perhatian Kobo karena Kobo merasakan kekuatan yang tidak teratur yang dimiliki orang misterius itu.
Apa mungkin dia menyembunyikan kekuatannya?
"Apa kau tau siapa orang itu?"
Putri langsung melihat ke arah orang yang di maksud, namun orang yang menutup dirinya itu tiba-tiba menghilang.
"Hah? aku tidak melihat siapapun"
Accel? aku yakin dia menggunakan Accel untuk berpindah tempat dengan cepat. Selain itu pemimpin bajak laut bernama Gram itu memiliki senjata yang unik, aku bisa merasakan Aura kegelapan di dalamnya.
Apakah aku harus ikut bertarung?
Pertarungan dimulai, seluruh awak kapal Balda dan Gram mulai menyerang satu sama lain.
Gram menunjukkan tombaknya, Sedangkan Balda mengumumkan pedangnya. Pertarungan berlangsung.
" ( Seni Pedang Lunaria : Cahaya Pertama )"
Balda menyiapkan kuda-kudanya dan bergerak maju dengan cepat, namun Gram menahannya.
"Keekk, Itu sangat cepat...."
Gram terdorong kebelakang. Balda menghembuskan nafasnya dan mulai melakukan serangan lagi, kali ini gram masih dalam posisi bertahan.
" ( Seni Pedang Lunaria : Cahaya Kedua )"
Balda melakukan hal yang sama, Kuda-kuda, melaju dengan cepat dan menusuk pedangnya namun kali ini dia melakukannya dengan beruntun.
"*keuk! Dia semakin cepat! kalau begini aku akan...Sialan kau!! ( Nightmare Slash )!"
Gram yang terpojok akhirnya memtuskan untuk mengayunkan tombaknya, mengeluarkan sebuah serangan hitam dari ayunan tombaknya.
" Percuma"
Balda mengayunkan pedangnya kebawah dan membelah serangan tersebut. Tanpa di sadari Gram sudah berada di atasnya.
"Matilah!"
Gram menghantamkan tombaknya ke kepala Balda, namun Balda menghindar dengan lompat kebelakang.
Balda menyelimuti pedangnya dengan Sword Aura, Gram menyelimuti tombaknya dengan Spear Aura.
Keduanya melompat ke depan dengan cepat, dan bersiap melancarkan serangan masing-masing.
"( Seni Pedang Lunaria : Cahaya Ke Tujuh Maksimal! )"
" ( Dragon Nightmare )"
Keduanya menusukkan senjatanya satu sama lain. Kekuatan serangan dari keduanya membuat sebuah gelombang energi yang cukup kuat.
Sementara itu Kobo.
"Keduanya sama-sama kuat, Balda memiliki serangan yang sangat cepat, akan sulit untuk menyerang balik jika Balda menggunakan teknik pedang beruntunnya.
Disisi lain pertahanan Gram sangat kuat, dia tidak memiliki celah sama sekali, itu kenapa serangan Balda sia-sia, dia harusnya membuat celah untuk mengalahkannya"
"Apa kamu mengatakan sesuatu Kobo?"
Kobo hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku tau, kamu pasti kagum dengan kekuatan Balda, dia itu ksatria yang dipilih langsung oleh ayahku loh, dia itu kuat jadi kamu tidak perlu khawatir"
Ayahnya? Sang Raja memiliki mata yang bagus huh?
Tapi senjata yang digunakan Gram juga tidak bisa di abaikan, senjata itu memancarkan energi yang kuat.
Serangan Gram dan Balda membuat keduanya terpental, Bahu Gram tertusuk oleh pedang Balda, dan Balda terpental hingga menghantam dinding kapal dan membuatnya pingsan.
Moral pasukan Balda menurun dan mereka terpojok, dan pasukan Gram terus berdatangan ke kapal.
"Bajingan itu benar-benar kuat, namun ini sudah berakhir, Bunuh semuanya kecuali perempuan, dan rampas semua hartanya!"
"Siapa yang mengizinkan mu melakukan itu?"
Seseorang dengan tubuh yang di tutupi dengan kain datang entah dari mana.
"Hah siapa ka-"
Sebelum menyelesaikan perkataan Gram.
Orang dengan tubuh tertutup itu mengambil tongkat kayu di lantai dan menebaskan nya ke arah Gram. Gram dengan reflek menghindar.
Tongkat kayu yang di ayunkan pria misterius itu menghasilkan Mana Slash, namun Gram dengan cepat menghindar akan tetapi kapal yang di belakangnya langsung tenggelam terbelah oleh Mana Slash.
Gram menjadi gemetar.
"T-Tingkat M-Master!"
Orang misterius itu langsung membuka jubah yang menutupinya, orang misterius itu adalah pria tua yang memiliki jenggot dan rambut berwarna putih.
"Ka-Kakek!!"
"Tuan Gale!"
"Itu Silver Knight Gale, orang yang berada di tingkat Master!! tidak disangka aku bisa melihat beliau disini"
Luna langsung berlari ke pria tua yang dia panggil kakek dan memeluknya.
"Kenapa kakek bisa ada disini?"
"Hohoho kakek hanya khawatir dengan cucu kakek, sepertinya terjadi sesuatu di luar dugaan"
Tingkat Master, tingkat yang sangat tinggi yang bisa di capai oleh Ksatria, Hanya ada beberapa master di dunia dan semua nama master yang ada di dunia dapat dilihat Kuil Dewa Perang Ares.
Mana Slash adalah serangan dasar yang dapat digunakan begitu seseorang mencapai tingkat Master, Mana yang dimilikinya meningkat drastis, begitu juga dengan fisik dan Indranya.
Tingkat master terbagi lagi menjadi 2 Tingkat. Master tingkat pertama mampu mengendalikan Mana dengan sangat baik, bahkan sihir dasar akan menjadi sangat kuat apabila seorang master yang menggunakannya, dan tubuh akan berhenti menua.
Master Tingkat kedua, Begitu seseorang mencapai tahap ini, orang itu dapat menguasai Divine Rebirth of Eathern Body. Tubuh mu akan di rekontruksi ulang, pria tua yang sudah berumur dapat kembali muda.
Masih ada 1 Tingkatan di atas Master, yaitu GrandMaster, tidak ada yang benar-benar bisa mencapainya, bahkan yang tercatat di Kuil Dewa Perang Ares hanya ada 1 orang yang pernah mencapainya dan orang itu telah mati ratusan tahun yang lalu.
Kakek Luna adalah Master Tingkat 1 yang mencapai tingkat Master pada Usianya 57 Tahun. Tubuhnya berhenti menua mulai saat ini.
"Hah, walaupun kau master tidak mungkin kau bisa menandingi jumlah kam-....Apa?!!"
Saat Gram melihat kebelakang, bawahannya sudah menyiapkan kapal dan kabur.
"Dasar pengecut!! sisanya bersiap! untuk bertar-"
memalingkan pandangannya ke depan, bawahannya telah di habisi oleh Kakek Luna dengan mudahnya. Gram tidak punya pilihan selain melawan.
"Kalau begitu matilah kau tua bangka! ( Dragon Nightmare )!"
Dengan tongkat kayu, pria tua itu menahan serangan kuat Gram.
"Walaupun bawahan mu meninggalkan mu, kau tetap tegar, ku puji keberanian mu, walaupun kau hanya bajak laut, matilah agar orang-orang yang kau bunuh bisa tenang..."
Mengeluarkan sword Aura pada kayu yang dia pegang, memenggal kepala gram dengan mudahnya. Kemenangan bagi awak kapal Balda, tidak ada korban.
"Mereka kabur ya, Mana Slash ku tidak cukup jauh untuk mengenai kapalnya, yah biarlah bukan urusanku "
Tiba-tiba pria tua itu terkejut melihat Kobo di sampingnya.
Kobo mengangkat tangan kanannya ke atas dan mengeluarkan petir yang sangat besar.
"( Thunder Spear )"
Di atas kapal muncul 2 Tombak petir raksasa, Tombak tersebut melaju ke kapal bajak laut yang melarikan diri dan menghancurkannya tanpa sisa.
"Woah, itu mengejutkan. Sihir petir ya....Sungguh menarik"
Setelah itu Kobo berjalan kebelakang, namun di hentikan oleh Kakek Luna.
"Tunggu, Aku adalah Lunaria Gale, Kakek dari Luna, nak apakah kamu tertarik menjadi pengawal pribadi cucuku?"
Eh?
Sekali lagi orang yang merepotkan telah muncul.