Adrianne tersenyum. Mata indah itu tampak menerawang jauh. "Ya. Tapi dia melakukannya ketika perusahaan sedang di ujung tanduk. Mungkin aku saja yang egois karena terlalu menuntut."
Genevieve diam. Mungkin saja karena komunikasi yang salah di antara keduanya. Namun, kedua orang tuanya itu sudah membayar semua kesalahan itu dengan caranya masing-masing.
"Apa kau ingin kembali kepada suamimu?"
Deg. Pertanyaan itu langsung menghujam jantung Genevieve. Genevieve menegakkan kembali tubuhnya.
"Kenapa Mama bertanya seperti itu?" tanya Genevieve dengan suara bergetar. Adrianne tidak langsung menjawab pertanyaan anak perempuannya itu. Ia malah kembali bertanya.
"Masalah apa yang bisa membuat kau dan Emre berdebat? Setahuku, Emre bukan tipe yang suka ikut campur urusan orang lain."
Genevieve tidak bisa menjawab. Permintaan Emre memang tidak langsung mengultimatum. Papanya hanya meminta Genevieve memikirkan tentang Liesel.