"Aku bahkan tidak bisa tidur nyenyak. Sepertinya aku tak sanggup menyimpan rahasia seperti ini terlalu lama, Bee. Jantungku bisa melompat dari sarangnya." Genevieve beranjak ke dapur.
"Ya. Aku pun sama." Beatrice pun mengekori. Mereka berpisah di pintu dapur.
Adrianne sudah membagi beberapa wadah berisi adonan. Melihat Genevieve datang, senyumnya mengembang.
"Aubrie, apa nanti malam kita makan bersama pacarnya Beatrice? Dia ikut andil dalam menolongmu, 'kan?"
"Sepertinya kami hanya akan pergi berempat, Mama. Biasanya seperti itu. Peraturan Liesel." Genevieve berbicara dengan nada hati-hati.
"Oh, begitu. Kalau begitu, pulangnya harus menginap. Tidak boleh menolak!" Adrianne langsung memutuskan ketika melihat Genevieve hendak membuka mulut.
Genevieve merapikan rambutnya. Sang Mama sudah terlanjur mengultimatum, tidak ada bantahan.
"Oke. Nanti kami pulang bersama."
"Aldo tidak diajak?" Adrianne ingin tahu.
"Belum tentu dia mau. Kadangkala, Aldo ada urusan di luar toko kue, Ma."