"Ya. Aku lakukan segala hal konyol yang tidak kau sukai hanya karena ingin mengemis perhatian," kata Adrienne.
Jawaban itu telak menghantam hati Emre. Ia sungguh merasa bersalah kepada istrinya.
"Maaf. Kau tahu sendiri kalau--"
"Ya." Adrianne segera memotong pembelaan diri yang biasa dilakukan suaminya. "Aku sudah tahu dan cukup hafal dengan propaganda yang kau tanam di kepala dan hatiku. Sudahlah, itu masa lalu. Jangan memancing keributan di depan anak dan cucumu sendiri." Adrianne kembali fokus pada makanannya.
Salah Emre memang, mengapa membahas masalah itu di meja makan. Adrianne mendadak kesal dan sampai melanggar hal yang biasanya bisa memancing emosi Emre, dipotong ketika sedang berbicara. Namun, keadaan dan waktu sudah banyak mengubah sang suami. Sifat temperamen sudah mulai bisa ditekan dan dikuasainya agar tidak meledak hanya karena masalah sepele.