"Anda harus bergerak cepat sepertinya, Tuan. Karena si pemilik bangunan ini dan dua unit di sebelah hendak keluar negeri besok." Michael mencoba kue yang disediakan itu.
"Oke. Kita langsung temui beliau saja. Untuk apa mengulur waktu." Emre ikut mencicipi kuenya.
Dalam diam, Emre memuji kue buatan sang istri.
Perpaduan rasa manis apel, aroma lemon dan gurihnya mentega membuat Emre tersenyum. Selama ini Emre tidak tahu apa Adrianne punya banyak bakat terpendam.
Emre semakin yakin untuk meluangkan banyak waktu untuk dihabiskan bersama anak, istri dan juga cucunya itu. Mereka menghabiskan kopi dan kue terlebih dahulu baru sama-sama beranjak. Karena Michael perlu waktu untuk menghubungi si pemilik bangunan.
Beatrice hanya mengangguk sopan ketika kedua laki-laki itu melintas di hadapannya. Lalu kembali fokus kepada pengunjung yang datang.
Di dapur, tiba-tiba Adrianne merasa pusing. "Aubrie, kepalaku. Aduh."