Emre mengikuti semua susunan acara sambil mengamati sekeliling. Siapa-siapa saja pengusaha yang hadir tampak di cetakan nama di depan meja. Emre mengenal orang tua para tamu itu karena memang masa jaya itu sudah diwariskan kepada keturunan masing-masing.
Ketika acara bebas, seorang wanita berpakaian agak terbuka muncul dan menyapa Nyonya Ross. Emre tampak tak asing dengan sosok itu.
"Elma, kau datang." Nyonya Ross tampak terkejut, tetapi tetap menerima kecupan kecil di pipinya dari Elma.
"Ya, Nenek. Maaf, aku terlambat. Pesawatku baru saja landing dan aku langsung menuju ke tempat ini." Elma sibuk merapikan tali spaghetti gaun merah darah yang dikenakannya itu.
'Ah, ya. Dia gadis yang kemarin dipergoki sedang mencium suami Genevieve.' Emre pura-pura meneguk minumannya, padahal tengah fokus menguping pembicaraan.
"Ad, kau tidak ingin sekadar menyapaku?" Elma mendekat ke arah Adler.