Emre meraih saku dalam jaket panjangnya. Sebuah kartu kredit diulurkan kepada Genevieve. "Kau bisa pakai ini. Unlimited."
Genevieve menghela napas panjang. Kenapa semua laki-laki kaya sama saja? Adler pun dahulu melakukan hal yang sama. Adler memberi Genevieve kartu ATM-nya lalu mengisinya dengan jumlah nominal yang seumur hidup pun, belum tentu berhasil dikumpulkan Genevieve.
Tak hanya itu, isi dompet pun merupakan andil Adler. Sejak Genevieve menikah dengan pria itu, segala benda yang dulu hanya bisa ia mimpikan, dapat dibelinya dengan mudah.
Genevieve tak lagi perlu mengais kepingan sen untuk membeli sepotong sosis sebagai pengganjal perut. Semua kebutuhan dicukupi bahan lebih. Kulit Genevieve menjadi sangat halus dan bercahaya dengan perawatan mahal yang selalu membuatnya menahan napas ketika melirik tagihannya.
"Kenapa? Apa kau tak mempercayai laki-laki yang sudah terbukti sebagai ayah kandungmu ini?" Emre masih memegang kartu kredit itu.