Adrianne menatap sekeliling. Ada banyak pertanyaan yang timbul. Terlebih dengan rasa asing yang dialaminya ketika melihat sekitar. Tentu saja karena itu bukanlah kediaman lama mereka.
"Kau butuh apa?" Emre menggenggam jemari lentik Adrianne. Ia menatap istrinya dengan tatapan penuh cinta dan kerinduan. "Mau duduk di sini atau apa?"
Adrianne masih diam. Ia tidak bisa menentukan sikap hendak apa di tengah-tengah kebingungan yang melanda.
"Tuan Emre, apa sebaiknya kami pulang saja? Sepertinya Anda butuh bicara dari hati ke hati dengan Nyonya." Genevieve mengalihkan pembicaraan. Ia merasa bingung berada di tengah pasangan suami istri itu.
Ia terjebak dalam situasi canggung tentu tidak menyenangkan. Lagipula yang terjadi di hadapannya itu adalah urusan internal keluarga. Sebagai orang luar, ia merasa tidak pantas menyaksikan itu semua.
"Jangan. Kalian di sini saja." Emre langsung berdiri. "Begitu banyak kemajuan yang dialami Adrianne. Tinggal sebentar lagi di sini, Nona Genevieve."