Semua gerak-gerik Genevieve tak luput dari pantauan mata Emre. Ia merasa ada yang ditutup-tutupi oleh Genevieve dan hal itu membuatnya penasaran.
Ia lalu menoleh ke arah Liesel dan bertanya dengan senyum manis di wajahnya. "Memangnya Daddy Liesel di mana?"
"Daddy ada di Berlin. Tapi ia sekarang bekerja di luar kota lagi. Aku tidak tahu." Liesel menggeleng.
"Tidak apa-apa. Mungkin Daddy butuh waktu untuk mengumpulkan uang." Emre berusaha mencari jawaban logis yang bisa diterima anak-anak. "Ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan Liesel dan mommy."
Saat ini rasanya Emre sedang merasa bercermin di hadapan gadis kecil itu. Dahulu, Emre pun sering berpergian lama dan jauh hanya karena bisnis. Ia sampai melupakan istri dan anaknya demi mengurusi bisnisnya.
'Apa yang Adrianne dan Aubriana rasakan dulu sama seperti ini? Aku mengejar mimpi demi masa depan mereka, nyatanya malah menjadi jurang pemisah.' Emre membuang muka. Hatinya kembali diliputi kesedihan.