Sepanjang koridor rumah sakit itu, Genevieve melihat ke arah kanan dan kiri. Suasananya tenang. Tidak seseram seperti dalam bayangannya.
Mereka berjalan lurus sampai akhirnya berbelok ke arah kanan. Genevieve mengingat koridor itu dan tak berapa jauh dari tempat berbelok tadi, Emre akhirnya berhenti melangkah.
"Ayo masuk."
Genevieve berjalan mendahului Emre yang masih berdiri di bingkai pintu. Kondisi di dalam kamar itu tampak sangat bersih dan terawat. Buku, majalah, sofa. Semua rapi.
"Di dalam kamar ini tidak ada benda-benda yang berbahaya." Emre berbisik.
Adrianne duduk di sofa depan jendela. Memandang ke jendela yang dipasangi teralis besi.
"Selamat pagi, Sayang." Emre mengecup puncak kepala Adrianne.
Genevieve mendekat perlahan. "Selamat pagi, Nyonya Adrianne."
Keduanya sama-sama tidak mendapatkan respons apa-apa. Adrianne hanya diam.
Emre kembali bersimpuh di depan istrinya. "Aku bawa teman untukmu. Semoga kau tidak kesepian lagi."