***
Genevieve menatap ke arah Liesel yang sudah tidur siang dengan pulasnya sambil memeluk boneka pemberian Adler.
"Kita bicara di luar saja." Beatrice menggamit lengan Genevieve.
Mereka beranjak menuju kitchen island. Cekatan tangan Beatrice menuangkan kopi dari mesin pembuatannya.
"Sudah kau pikirkan hendak pindah ke mana?" Disodorkannya gelas berisi kopi kepada Genevieve.
"Stutgard."
Beatrice menelan ludah. "Ve, itu ... jauh."
"Aku hanya ingin membuka lembaran baru, Bee. Kau baik-baik ya, di sini." Genevieve tersenyum tetapi matanya tak bisa berdusta. Ada luka dan sisi rapuh yang berusaha keras untuk ditutupi.
"Tapi aku ingin ikut, Ve." Beatrice memelas. Mirip seperti tingkah Liesel jika menginginkan sesuatu.
Genevieve terkejut. "Kau harus kuliah, Nona Beatrice. Lagipula ada Daniel. Dia tak akan suka kalau kalian berhubungan jarak jauh."
"Aku tak mau jauh darimu dan Lily. Hanya kalian keluarga yang aku punya."
"Kau masih punya Bibi di desa." Genevieve mengingatkan.