Jemari Beatrice gemetar ketika menyerahkan ponselnya yang menampilkan nama Adler Wirtz ada di dalam daftar tamu yang menginap.
"Ini? Oh, Tuhan!" Genevieve terhuyung, kakinya mendadak kehilangan daya tumpu. Ia hampir terjatuh kalau saja Beatrice tidak buru-buru menahannya.
"Ve!" Beatrice nyaris kehilangan kesempatan untuk meraih bahu Genevieve. "Ki-kita duduk dulu, ya."
Ponsel dalam genggaman Genevieve itu dicengkeramnya erat. "Dia ada dalam daftar tamu inap, Bee. Dia memperkosa Kakak."
Melihat tubuh Genevieve yang gemetar menahan guncangan hebat itu, Beatrice langsung memeluknya. Bahkan Beatrice pun shock mendapati hal ini. Rusak sudah semua kesan baik yang selama ini Beatrice sematkan kepada Adler.
"Kenapa dia tega melakukannya, Bee? Kakak pingsan, kan? Kenapa tidak menolong Kakak seperti dia selalu menjadi pelindung buatku?" Genevieve tersedu-sedu.