"Selamat malam, Paman Addie." Liesel yang masih belum mengganti panggilannya mendaratkan kecupan kecil di pipi kanan dan kiri Adler.
Gadis kecil itu tertawa riang sebelum beranjak ke posisi sang mommy. Dilakukannya hal yang sama ke Genevieve. Dengan tubuh gemetar, Genevieve memeluk Liesel.
"Selamat malam, Schatz. Mommy sangat mencintaimu." Genevieve sebisa mungkin menahan keinginan untuk menangis.
Mungkin selama ini, Genevieve tampak tegar dan tangguh menghadapi semua cemoohan di luar sana. Dalam diam, dibangunnya benteng pertahanan diri yang tentu saja bisa rapuh. Jika kau mengetahui kebenaran bahwa laki-laki yang sangat kau inginkan untuk menghabiskan sisa usia dengan tujuan merajut bahagia, apa bisa berhenti menangis?