"Ketika melihat foto kalian berdua dikirim ke ponsel, aku tertawa. Dunia ini sangat sempit, Sayang," kata Nenek Ross dengan bersungguh-sungguh. Wajahnya dipenuhi senyuman bahagia. Ia mengusap rambut Liesel dengan penuh kasih sayang. "Aku tentu tak akan menolak jika gadis kecil menggemaskan itu adalah Liesel."
Saat itu, rasanya seolah ada satu beban yang hilang dari hati dan pikiran Genevieve. Dia merapal doa dalam hati agar kebahagiaan ini tinggal lebih lama bersama mereka.
"Kalian menginap di sini?" Nyonya Ross memberi kode isyarat kepada Adler.
"Tidak, Nek. Aku harus kembali ke kantor. Genna juga harus kembali bekerja." Adler menjawab cepat.
Ada hal yang harus ia luruskan kepada sang Nenek. Namun, tidak di hadapan Genevieve dan Liesel.
"Kami pamit, ya, Nek. Kalian tidak perlu menunggu hari minggu untuk melepaskan rindu. Cukup datang ke sini dan temui Nenek." Adler memeluk neneknya.