Pandangan Genevieve seketika menggelap. Ia jatuh pingsan.
Irmina berteriak panik sedangkan Elma segera meninggalkan tempat itu. Ia merasa di atas angin. Karena melihat keterkejutan di mata Genevieve tadi, Elma sudah bisa menarik kesimpulan seperti apa gadis itu. Huh. Genevieve ternyata memang seperti dugaannya, gadis miskin. Bukan levelnya!
Elma mengemudikan mobilnya dengan hati yang puas. Setelah ini, Elma yakin Genevieve tidak akan punya muka untuk tetap bekerja di supermarket itu lagi.
Irmina dan satu staf kantor memapah Genevieve ke ruangan manajer. Setelah itu, Irmina meminta untuk ditinggal berdua saja bersama Genevieve. Pintu ruangan pun cepat-cepat dikuncinya.
'Ah, Sayangku. Betapa berat cobaan yang kau hadapi.' Irmina menatap prihatin ke arah Genevieve yang masih pingsan.
Diusapkannya parfum ke hidung Genevieve. Perlahan-lahan gadis itu membuka mata. Butuh sekian detik bagi Genevieve untuk mencerna apa yang sudah terjadi.