Di dalam kamar utama apartemennya, Adler mengenang semua kisah manis yang pernah ada bersama Genna. Cinta, ketulusan dan juga gairah.
Adler hanya benci satu hal. Kenapa Genevieve tidak mengatakan kalau dia sudah punya anak?
"Lalu kalau dia mengatakan sudah punya anak, apa itu berarti aku sudah salah jatuh cinta?" Adler meremas rambutnya sendiri.
"Atau kalau memang ternyata dia sudah punya anak, kenapa? Kenapa ia tidak jujur kepadaku? Bukannya cinta memang bisa sebuta itu." Adler kembali meracau.
Kafein mulai membuatnya gila. Adler tersenyum dan menggerutu sendiri ketika teringat momen kebersamaan dengan Genevieve.
Adler tak tahu di mana keberadaan ponselnya. Maka ia dengan senang hati meliburkan diri untuk berpikir dan mengkaji ulang hubungannya dengan Genevieve.
Adler menelungkupkan kepala di meja kitchen island. Kakinya bergerak-gerak di bawah stool bar itu. Resah.
DING!
DONG!