**
Hari itu Genevieve bolos kuliah. Dia baru saja mendarat di bandara Berlin. Saat kakinya menapak di kota itu, semua kenangan segera menyeruak memenuhi ingatannya. Semua kenangan baik, buruk, manis, getir, bercampur aduk dalam pikirannya.
Genevieve masih menjaga jarak dengan Adler. Namun, pria itu tetap memperlakukan Genevieve dengan lembut.
Setibanya di bandara, Victor sudah menyiapkan supir pribadi yang akan mengantar keduanya ke desa tempat Melysa dikuburkan.
Di dalam mobil pun, tidak ada obrolan sama sekali di antara mereka. Suasana hening itu rasanya sangat menyiksa untuk Adler. Sedangkan Genevieve justru merasa damai dan punya waktu untuk berpikir ulang.
Setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya mobil itu menelusuri kembali tempat-tempat yang dahulu pernah dilalui Genevieve. Satu persatu ingatan tentang masa-masa indah bersama Melysa kembali membayang.