Genevieve pun duduk di depan cermin rias untuk mengoleskan krim perawatan kecantikan. Tak hanya itu, Genevieve juga sudah mulai luwes mengaplikasikan kuas make up. Sebagai pelengkap penampilan, Genevieve memoles lip tint ke bibirnya.
Semua dandanan itu tipis-tipis saja. Karena Genevieve juga masih berstatus sebagai mahasiswi. Rentan terhadap godaan lelaki usil, tak hanya di kampus tetapi juga di kantor.
Genevieve mengenakan kitten heels-nya lalu menyampirkan ransel di pundak. Tanpa menunggu Liesel, Genevieve berjalan ke ruang keluarga untuk meletakkan ranselnya di sana.
Genevieve berpapasan dengan Emre ketika hendak menuju ruang makan. Emre memintanya untuk berhenti sebentar.
"Aubrie, ada yang ingin Papa tanyakan."
"Ya, Papa. Silakan."
"Sebagai papamu, aku berusaha untuk menjadi yang terbaik. Jika ternyata aku melakukan kesalahan, apakah kau mau memberi maaf?"