Nyonya Astrid datang membawakan minuman dan cemilan. "Silakan dinikmati. Ini kopi dan kuenya."
Adler mengangguk seraya mengucapkan terima kasih. Ia memang membutuhkan secangkir kopi untuk menetralisir rasa kecewa.
Daniel menggendong keponakannya itu menjauh dari ruang tamu. Kakaknya Aldo pun mengekori. Sedangkan Aldo terjebak di antara ibunya dan Adler.
Aldo mengumpat dalam hati. Aldo takut membongkar rahasia tanpa sengaja. Apalagi ada mamanya yang cukup cerewet jika ada tamu berkunjung.
Daniel sengaja memisahkan diri. Bukan karena ingin mengabari Beatrice. Karena memang kedatangannya pun tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Daniel menyelinap masuk ke kamar Aldo untuk menelepon. "Sayang, kau di toko?"
"Ya." Beatrice yang baru saja selesai menyusun kue di etalase kaca, langsung menuju ruangan istirahat di belakang.
"Ada siapa saja di sana?"
"Aku dan dua karyawan saja. Jika kau ingin berbicara dengan Aldo, hubungi ke ponselnya saja. Dia sedang keluar."