Genevieve merasa berdebar-debar. Untung saja dia tadi tidak keceplosan membongkar rahasia.
"Ya sudah. Tidurlah. Terima kasih sudah menemaniku mengobrol. Selamat malam, Genevieve."
"Selamat malam." Genevieve menambahkan kata Mama di dalam hatinya.
Ketika sarapan, Emre tidak memesan layanan kamar. Emre lebih memilih untuk turun dan memilih langsung menu yang ada di restoran. Lagi-lagi Emre bertemu dengan menantunya.
Kali ini penampilan Adler tampak lebih santai. Dengan kaus lengan panjang berwarna hitam yang dipadukan dengan celana jeans. Nenek dan Victor pun ada di meja itu.
Emre merasa ingin mendekatkan diri ke keluarga Wirtz. Sambil membawa makanan dan cangkir kopi, Emre mendekati meja itu.
"Maaf, bolehkah aku bergabung di sini?" Emre tersenyum lebar. "Aku salah satu tamu undangan di acara yang Anda adakan malam tadi."
Adler langsung berdiri sopan. "Tentu saja. Silakan, Tuan--"
"Lucas Brown." Emre menyamarkan jati diri. Karena memang undangan yang tertera atas nama itu.