Jika Beatrice menyebut nama Adler Wirtz, saat ini hanya akan membuat Genevieve semakin tidak nyaman. Apalagi reaksi Genevieve terhadap Emre juga masih tampak mengambang.
"Apa kau mau aku saja yang menghidangkan kopi?"
Genevieve menghela napas panjang. Tidak profesional rasanya jika menghindari salah satu pelanggan tetap di toko kue mereka. Namun, apa ada petunjuk, tentang bagaimana seharusnya kau menghadapi laki-laki yang berpeluang besar adalah ayah kandung setelah terpisah begitu lama?
Genevieve menyandarkan tubuh di dinding pembatas antara ruang depan dan dapur. "Kalau aku menghindar, apa aku adalah anak yang tak tahu diri?"
"Aku pikir, ini butuh waktu. Jangankan kau, aku saja terkejut. Kemarin, aku berpikir kalau beliau sebenarnya sudah mengetahui siapa kau sebelumnya."
Genevieve tampak berpikir. "Benar. Kenapa tiba-tiba dia mendekatkan aku kepada Nyonya Adrianne, kan? Jika bukan atas alasan tertentu. Astaga!"