"Pesanlah sesuatu." Emre membuka buku menu yang disodorkan pelayan.
Genevieve menyebutkan menu lalu mengucap terima kasih. Emre pun melakukan hal yang sama.
"Kita mengobrol setelah makanan di antar. Oke?"
"Baik, Tuan." Genevieve berusaha menekan rasa ingin tahunya.
Untung saja makanan itu datang lebih cepat. Emre langsung meraih piring berisi steiknya.
"Makanlah dahulu. Akan lebih menyenangkan berbicara dengan perut kenyang." Emre memotong steiknya lalu makan dengan perlahan.
Genevieve pun melakukan hal yang sama. Makan dengan pengetahuan table manner ala kadarnya. Usai makan, masih ada hidangan penutup. Namun, Emre sudah merasa cukup untuk membahas masalah yang lebih serius.
"Nona Genevieve, apa aku bisa tahu tentang latar belakangmu?" Emre memulai obrolan.
Walau merasa heran, tetapi Genevieve tetap mengangguk. "Aku Genevieve Claire Rothstein, anak bungsu. Kakakku Melysa Brissia Rothstein. Kami anak petani kentang."
"Oke. Lalu di mana kakakmu?"