Emre melirik ke arah spion atas untuk mencuri pandang ke arah Genevieve. Pria separuh baya itu juga penasaran dengan kisah cinta Genevieve. Mengingat video iklan yang ditontonnya menyiratkan betapa besar cinta seorang Adler Wirtz untuk istrinya itu.
'Apa penyebab kau lari dari keluarga kaya begitu lalu pindah dan membuka toko kue kecil? Bukannya selama ini hidupmu sudah tercukupi dan tidak perlu bekerja di supermarket lagi?' Pertanyaan itu mengusik ketenangan pikiran Emre.
Emre yakin kelak akan ada jawaban atas semua pertanyaan yang timbul di kepalanya. Untuk apa Genevieve susah payah merintis usaha jika nama besar Wirtz saja sudah dikenal? Pasti ada alasan kuat kenapa mereka sampai terpisah.
"Oke, Tuan Putri yang Cantik, kita sudah sampai," ucap Emre kepada Liesel.
"Terima kasih, Kakek. Apa Kakek ikut turun?" Liesel membuka seat beltnya.
"Tidak, Nak. Besok-besok saja. Aku takut nenekmu akan kesepian jika tak menemukan Kakek di sebelahnya." Emre beralasan.