"Si-siapa itu?" tanya Adrianne.
"Liesel. Anakku," jawab Genevieve. Dia melirik ke arah Emre yang langsung dijawab dengan isyarat untuk mendekat.
Pelan-pelan Genevieve mendekat. Tatapan penasaran terpancar di wajah Adrianne.
Selama ini, tidak pernah ada anak kecil di dekatnya. Emre bahkan tidak pernah berniat untuk mengadopsi anak untuk mengobati luka hati Adrianne.
Jemari lentik Adrianne mendadak terulur, tampak gemetar. Ada tatapan sendu yang muncul di wajah cantik itu. Genevieve hanya mencemaskan kalau Liesel merasa takut. Namun, gadis kecil itu tampak mantap melangkah dan mendekat.
Liesel menyambut uluran tangan Adrianne. "Hai, Nenek. Aku Liesel."
Genevieve berdiri di belakang Liesel. Bersikap siaga jika tiba-tiba Adrianne bereaksi tak normal.
Adrianne mengerjap.
"Aubriana." Tangisnya luruh.
Bukannya takut, Liesel malah menepuk-nepuk lembut punggung tangan Adrianne. Mirip seperti perlakuan Genevieve tiap kali menenangkan ketika Liesel tantrum.