Melihat suasana cukup tenang untuk menggangu mood, Elma pun mulai merapatkan diri ke arah Adler.
"Apa kau masih menunggu istri tercinta dan anaknya kembali, Ad?" Elma mencemooh.
Adler tampak terkejut karena ada pihak luar yang mengetahui kalau Genevieve tidak lagi berada di mansion mereka. Hanya beberapa detik karena Adler langsung mengubah raut wajahnya menjadi datar kembali.
"Kasihan sekali kau. Apakah ini namanya balasan setimpal atas dua tahunku yang kau buang tanpa merasa bersalah?" Elma mencoba mengintimidasi.
"Pergilah, El. Berhenti mengekori aku." Adler membuang muka. Ia sama sekali tidak suka bertindak kasar kepada wanita.
"Apa kau yakin kalau Genevieve setia? Sudah berapa lama dia pergi setelah kalian menikah? Apa tidak ada laki-laki yang tertarik kepadanya?" Elma kembali memuntahkan rentetan kalimat beracun.
Adler tersenyum sinis. "Dia Genevieve Wirtz, Elma. Dia perempuan berkelas. Bukan perempuan murahan yang silau dan sibuk mengejar harta. Seperti kau."