"Ya. Mommy bilang, Paman Addie harus bekerja keras untuk mengumpulkan uang supaya bisa menyusul kami ke sini," kata Liesel sambil menatap Daniel dengan sepasang mata bulatnya yang menggemaskan.
Daniel terpaksa mengangguk. Tentu tidak mungkin menambah kisruh hubungan di antara ibu dan anak itu. Biarlah waktu yang akan mengurai semua benang kusut di antara mereka. Kelak, semua akan terjawab dan semoga tidak ada kesalahpahaman lagi.
Daniel menganggap ini semua hanya butuh waktu saja. Emosi dan kemarahan akan lenyap seiring berjalannya waktu. Kehidupan akan mendewasakan pikiran.
"Kalau begitu, kau harus rajin belajar. Agar ketika Paman Addie datang nanti, ada yang bisa kau tunjukkan kepadanya." Daniel mengusap lembut rambut ikal Liesel.
"Tapi, maukah Paman menyimpan gambarku? Mungkin saja nanti Paman bertemu dengan Daddy." Liesel masih mencoba bernegosiasi.
"Baiklah. Akan aku lakukan apa saja, untuk Liesel." Daniel membuat lambang huruf V menggunakan jarinya.