Nyonya Ross hanya tersenyum samar. Tidak ada yang bisa disalahkan. Semua sudah terlanjur terjadi. Suara ketukan di pintu, menyadarkan mereka kalau sup itu sudah selesai dimasak.
Adler dan Nyonya Ross melangkah menuju ruang makan. Baru saja Adler duduk, ponselnya bergetar. Separuh malas dirogohnya saku celana untuk melihat siapa yang menghubungi. Sebelah alis matanya naik.
'Mau apa dia? Kalau ingin bermain-main, dia pikir sedang berurusan dengan siapa?' Adler mendengkus.
Panggilan itu diabaikan lalu ponsel diletakkan sembarangan di kursi kosong di sebelah Adler. Namun, rupanya Elma masih belum ingin menyerah. Ponsel Adler kembali berdering.
Adler terpaksa menjawab panggilan itu karena tatapan penuh tanya dari sang nenek. Adler menjauh dari ruang makan.
"Apa maumu, Elma?" Nada tak bersahabat langsung diucapkan Adler begitu menekan tombol terima panggilan.
"Kau di mana, Ad? Kenapa pergi? Bukannya kau sedang sakit?" Elma terdengar panik.