Genevieve menatap ke arah Adler yang tertidur. 'Tuhan, tadinya aku berpikir semua ini adalah hadiah paling indah. Nyatanya, ini adalah puncak dari segala mimpi buruk yang pernah ada.'
Adler bergerak pelan, Genevieve langsung panik dan segera menjauh. Sialnya, lutut Genevieve menabrak sofa bench dan menimbulkan suara gaduh.
"Genna." Adler langsung melompat mendekat. "Kau terluka?" Tangannya langsung merengkuh bahu Genevieve.
Genevieve menepis cepat tangan Adler. "Jangan sentuh aku!"
Genevieve takut akan kehilangan semua pertahanan diri dan malah menangis tersedu-sedu di dada bidang suaminya. Genevieve sadar betul, selama ini, di tempat itu, semua bebannya seperti hilang tanpa bekas. Hanya dengan menyusup dalam pelukan hangat Adler dan menghirup aroma parfumnya saja, Genevieve merasakan kedamaian.
"Sayang, maaf, tapi tolong, jangan seperti ini. Kau pasti lemas karena belum makan apa-apa sejak semalam." Adler merasa harus bersikeras.