Benar saja. Kegugupan Genevieve membuat kuah sup mengotori gaunnya. Jantungnya berdegup kencang dan wajahnya memmerah karena malu.
Adler langsung menggenggam jemari Genevieve. "Tidak apa-apa, Sayang. Apa kau mau aku temani untuk membersihkan gaun ini, hm?"
Genevieve menahan air matanya. Dia merasa ucapan Franka sudah mulai terbukti. Bahkan di tata krama meja makan saja dia kalah telak.
"Tidak, Ad. Aku bisa sendiri. Maaf." Genevieve cepat-cepat beranjak dari meja makan itu.
Beatrice hendak bangkit menyusul, tetapi Adler menggeleng samar. Beatrice pun mengurungkan niatnya.
Genevieve membersihkan gaun yang terkena noda itu sambil menangis. 'Aku sudah mempermalukan keluarga Wirtz, Ad. Hal dasar saja aku sudah gagal.'
Karena mendengar langkah kaki mendekat, Genevieve cepat-cepat masuk ke dalam bilik toilet. Dia tak mau ada yang memergoki keterpurukannya.
"Astaga, kau lihat tadi? Apa si tampan yang sudah lama kita incar itu tak bisa memilih perempuan lain sebagai istri?"