"Aku tidak mau, Ad...." Elma terus saja menangis tersedu-sedu. "Kau salah menilaiku. Aku tidak menginginkan uangmu... Aku menginginkanmu..."
Adler bersikap seolah ia tidak mendengar ucapan Elma. Ia berusaha melepaskan dirinya dari pegangan tangan gadis itu.
"Setelah aku pergi, kau bebas melanjutkan hidup, El. Kau bisa jatuh cinta dan menemukan laki-laki yang tepat." Adler merunduk untuk melepaskan pelukan Elma yang masih berada di pahanya. "Kau akan lebih bahagia kalau kau mencintai laki-laki lain."
"Aku tak bisa mencintai laki-laki lain, Ad. Aku hanya mencintaimu saja. Jangan buang aku, Ad. Aku mohon." Elma kembali meraung-raung.
Adler merasa tingkah Elma cukup menguras energi dan cukup mempengaruhi kesehatan mentalnya.
'Lebih baik aku segera pergi dari sini dan menenangkan diri dengan memeluk Genna saja.' Adler melangkah lebar-lebar, tergesa meninggalkan apartemen itu.