Chereads / Cinta dan Masa Lalu / Chapter 37 - Andai Hidup Bisa Memberimu Kesempatan Untuk Melakukan Penarikan Hanya Dengan Satu Klik

Chapter 37 - Andai Hidup Bisa Memberimu Kesempatan Untuk Melakukan Penarikan Hanya Dengan Satu Klik

[Keberuntungan itu mudah: kami baru menikah setengah bulan, tapi dia sudah seperti itu… aku merasa seperti melompat ke dalam lubang api. Jika ada obat penyesalan di dunia ini, aku tidak akan pernah menikah dengannya. Kalau kamu benar-benar memiliki obat penyesalan, apa kamu bisa menjualnya padaku?"

[Master penjual obat penyesalan: /tautan/]

Sintia langsung mengiriminya tautan ke platform belanja online. Tentu saja, itu hanyalah permen biasa yang berlabel obat penyesalan. Dia tidak mau membantu Yumi Latif yang telah merebut mantan kekasihnya, jadi biar wanita itu terima konsekuensinya sendiri.

Tak lama kemudian, Yumi mengiriminya pesan pribadi bernada kasar.

[Keberuntungan itu mudah: Dasar penipu, kamu melakukan kejahatan dengan dalih menjadi baik! Dasar pedagang tak bermoral!]

Sintia mengerucutkan bibirnya dan langsung menghapus pesan pribadi tersebut.

Dia sudah lama menjalin hubungan dengan Yuda, selama itu mereka hanya berpegangan tangan. Di satu sisi, dia masih konservatif, dan di sisi lain, Yuda juga tidak memiliki keinginan seperti itu, jadi dia benar-benar tidak tahu jika Yuda memiliki penyakit tersembunyi semacam itu.

Saat ini, Sintia tidak tahu harus bahagia atau sedih?

Jika Yumi tidak merebut Yuda, mungkinkah dirinya yang akan terjebak?

'Tuhan memberkatiku~~'

Setelah merasa tertekan selama kurang lebih setengah bulan, akhirnya Sintia merasa lebih baik.

Sintia membuka pesan pribadi lain yang belum dia baca, membaca segudang penyesalan yang tidak relevan, sebelum akhirnya tatapannya tertuju pada salah satu pengirim pesan pribadi.

Yang menarik perhatiannya adalah netizen yang meminta bantuannya, Hana Lingga.

Nama ini bukan akun kedua, tapi akun terverifikasi. 

Hana Lingga adalah seorang selebriti yang memulai debutnya beberapa tahun lalu sebagai peran pendukung wanita dalam sebuah web drama populer 'Orang Ketiga'. Karena aktingnya yang bagus dan peran antagonis wanita yang mengakar kuat di hati masyarakat, banyak netizen gila yang berbondong-bondong menghinanya di Twitter.

Sintia ingat jika Hana membintangi banyak film populer lain usai 'Orang Ketiga'. Dia lupa judul yang membuat Hana meraih puncak karirnya. Namun, setelah itu, Hana Lingga tiba-tiba tenggelam.

Beberapa waktu yang lalu, media mengungkapkan jika Hana mengalami depresi dan sering mengunci diri di rumah sepanjang hari.

Tak disangka, Hana Lingga mengiriminya pesan pribadi dengan akun besar terverifikasi, 'Apa dia tidak takut aku adalah penipu yang bisa mengekspos isi pesan pribadinya?'

Setelah berpikir sejenak, Sintia akhirnya membuka pesan tersebut.

[Hana Lingga: Hai… apakah benar-benar ada obat penyesalan di dunia ini? Aku tahu bahwa segala sesuatu dapat dijual di dunia ini, kecuali obat penyesalan. Setiap orang harus bertanggung jawab penuh atas semua yang telah mereka lakukan. Aku hanya berharap bahwa hidup bisa memiliki fungsi 'penarikan dalam satu kali klik'. Sayangnya, ini juga hanya khayalan semata,]

Sintia sangat penasaran sehingga dia membalasnya.

[Master penjual obat penyesalan: Andai hidup memberimu kesempatan untuk melakukan 'penarikan hanya dengan satu kali klik', apa yang ingin kamu tarik?]

Hana Lingga mengiriminya pesan itu tengah malam tadi. Mungkin wanita itu sedang tidak online sekarang. Setelah mengirim balasan, Sintia tidak segera mendapatkan tanggapan. Jadi, dia sibuk dengan urusannya sendiri. Hana Lingga akhirnya baru membalas saat pukul 2 siang.

[Hana Lingga: Apa yang ingin aku tarik dengan satu klik? Ah… memasuki dunia hiburan kurasa.]

[Hana Lingga: Kenapa aku harus memilih jalan ini dan membuat diriku masuk ke dalam jurang? Aku tidak bisa memanjat keluar lagi. Sekarang aku lebih kotor dari seorang pelacur. Aku tidak sebaik pelacur. Setidaknya, pelacur memiliki hak untuk memilih. Sayangnya, aku bahkan tidak punya hak untuk mengatakan tidak. Aku tidak bisa menjadi bersih sekalipun aku mandi sepuluh kali sehari. Kenapa aku masih hidup?]

Sintia tercengang, 'Apakah Hana Lingga gila ? Kenapa dia menceritakan hal seperti ini pada orang asing, apa dia tidak takut orang lain akan mengambil tangkapan layar dari obrolan ini?'