Chereads / villainess always won / Chapter 2 - chapter 2

Chapter 2 - chapter 2

sudah dua minggu lebih Jocelyn hidup sebagai Andrea Memphis, putri dari Duke Memphis di kerajan Oreson.

selama dua minggu Jocelyn menyadari bahwa dirinya berada di dunia cerita dari buku misterius yang dia temukan di perpustakaan berjudul [white lotus empress].

dari seluruh cerita romance fantasy kingdom yang dia baca buku [white lotus empress] menceritakan seluruh ceritanya secara objektif, tentang betapa bodohnya sang "villainess" Andrea dan betapa liciknya sang protagonis utama Iris.

Andrea Memphis seorang wanita bangsawan yang dijuluki permata Oreson, anak dari Duke Memphis, tunangan pangeran kedua Oreson, Josephur.

dalam cerita Andrea telah menaruh hati pada pangeran kedua sejak remaja, hingga dia memaksa ayahnya untuk membuat raja mengadakan pertunangan dengan anak keempatnya, Pangeran kedua.

pangeran kedua adalah pria brengsek dan sebuah bendera merah berjalan, dia egois, sombong, arogan, narsis, insecure, dan tampaknya memiliki masalah mental tertentu.

entah kenapa Andrea bisa menaruh hati kepada pria seperti itu, tapi seperti kata pepatah cinta itu kadang buta.

Andrea yang melihat pangeran kedua berselingkuh dengan Iris di depan matanya jatuh pingsan hingga Jocelyn mengambil alih tubuhnya.

Jocelyn yang telah membaca ceritanya hingga akhir mengetahui nasib Andrea yang menyedihkan, dimana dia akan dipaksa menjadi biarawati dan suatu hari diperkosa ramai ramai oleh tentara yang"kebetulan" mampir di kuil, menjadi aib bagi para bangsawan.

sedangkan Iris seorang sidechick menjadi seperti Camilla dari inggris, dia menjadi permaisuri kerajaan Oreson dan disanjung sebagai bunga murni dari utara.

saat di akhir buku Jocelyn mengingat ada sebuah tulisan misterius yang muncul secara tiba tiba.

[apakah kamu ingin membuka misteri dunia ini?]

Jocelyn menganggap itu bagian dari cerita dimana mungkin ada petunjuk tentang epilog tambahan atau spin-off dari cerita berikutnya sehingga dia menulis [ya] di kertas itu.

saat itu Jocelyn seperti ditarik ke suatu tempat dan begitu bangun dia berada di buku yang dia baca, hidup sebagai Andrea.

"sungguh aneh, seharusnya aku tidak iseng menulis di buku aneh itu", Jocelyn menghembuskan nafas frustasi.

"yah biarlah yang terjadi biarlah terjadi, mumpung masih ada waktu lebih baik aku kabur dari death flag yang ada di depanku", Jocelyn sudah memutuskan begitu dia bertemu Duke yang akan pulang sebentar lagi dia akan memutuskan pertunangannya dengan pangeran idiot.

********

badai kencang meliputi ibu kota kerajaan, sebuah kereta kuda berlati kencang melawan badai menuju sebuah mansion mewah.

Jocelyn melihat dari jendela kedatangan Duke Memphis, ayah dari tubuh ini.

pria itu terburu buru masuk ke kediaman mewahnya, penampilannya walau basah tetap terlihat tampan dengan rambut pendek berwarna perak seperti dirinya dan penuh jenggot.

di ruang makan

Jocelyn masuk ke ruang makan ditemani oleh pelayan, di depannya ada Duke memphis yang telah duduk di kursi utama.

matanya melihat ke arah anak semata wayangnya, Andrea.

"Andre, begitu aku mendengar kamu telah sadar aku langsung kembali ke sini, bagaimana perasaanmu?"

Jocelyn menatap Duke Memphis, ada rasa sayang dan khawatir dalam tatapannya.

"aku baik baik saja ayah, kejadian sebelumnya mengagetkanku hingga aku tidak sadar selama berminggu-minggu, berkat itu aku sadar bahwa aku ingin memutuskan pertunangan ku"

Duke Memphis terkejut menatap putrinya, selain terkejut dia juga senang bahwa putrinya akhirnya sadar dan tidak menjadi budak cinta yang tolol.

sebagai seorang bangsawan Duke Memphis tidak begitu memperlihatkan perasaannya tetapi Jocelyn tahu dari nada suaranya bahwa Duke Memphis tampak senang.

"aku akan berbicara dengan raja tentang keputusanmu, untuk sekarang mari kita makan"

"baik ayah"

pelayan menarik kursi dan Jocelyn duduk, seorang pelayan datang membawakan nampan berisi kerang dengan lapisan bumbu berwarna hijau.

makanan laut sangat mahal di ibukota, dari makanan malam ini saja menunjukkan betapa kayanya Duke Memphis.

"jadi apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?", kata Duke Memphis secara tiba tiba.

Andrea menatap Duke dan menjawab, "aku rasa aku akan pergi ke aliansi Iris untuk belajar, ayah aku baca bahwa ada akademi terbaik di sana aku ingin mempelajari bintang bintang, di sana aku dengar ada akademisi yang mempelajari bintang bintang"

begitu mendengarnya Duke menghentikan makannya, Jocelyn tahu dari ingatan Andrea aliansi Iris membuka sebuah kenangan yang agak pahit bagi Duke Memphis.

setelah kematian istri pertamanya, Duke Memphis bertemu seorang wanita pedagang, mereka berdua jatuh cinta dan melahirkan seorang anak laki laki, kakak dari Andrea.

sayangnya saat itu Duke Memphis belum memiliki kekuatan yang kuat seperti sekarang, sebagai ksatria puncak dia masih membutuhkan dukungan dari Grand knight sehingga dia menikahi anak dari Earl Agora yang adalah ibu Andrea.

hubungan Andrea dan kakak laki lakinya sangat baik, walau beda ibu mereka tidak begitu bermusuhan tetapi ibu Andrea yang cemburu dengan ibu kakak laki lakinya membuat langkah besar saat kematian istri kedua Duke atau ibu kakak laki lakinya, dia mengasingkan anak laki laki Duke ke aliansi Iris.

Duke yang tak punya kekuatan melawan istri ketiganya hanya bisa pasrah merelakan anaknya, setelah kematian ibu Andrea, Duke sering mengunjungi kakak laki lakinya di aliansi Iris tetapi tampaknya hubungan mereka sudah tidak bisa diperbaiki.

yang dia tahu dari ingatan Andrea kakak laki lakinya pergi ke lautan hitam untuk belajar di sebuah akademi, spesifiknya dia tidak begitu mengetahuinya dan Duke tidak membicarakannya.

"baiklah, aku akan mengatur agar kamu memasuki akademi Horus", lanjut Duke, matanya tampak sedikit sedih.

Jocelyn tahu bahwa dia telah menusuk hati Duke tetapi dia harus pergi secepatnya dari kegilaan di kerajaan ini, dia tidak mau terseret masalah seperti di buku.

********

esok harinya saat Jocelyn sedang bersantai memakan kue dan minum teh dia tiba tiba mendengar keributan yang mendekat.

"Andrea APA YANG KAMU LAKUKAN?! KAMU PIKIR DENGAN MEMUTUSKAN PERTUNANGAN KITA KAMU BISA MEREBUT PERHATIANKU!"

Jocelyn menatap sang pembuat onar, pangeran idiot Josephur. rambut sebahunya, mata merahnya, dan wajah tampannya semuanya sesuai dengan standar Andrea tetapi Jocelyn berbeda dia melihat Josephur tidak begitu menarik.

dibanding wajahnya segala aspek dalam diri pangeran kedua sangat negatif.

"seingatku orang asing dilarang memasuki kediaman ini, bagaimana dia bisa masuk?", Jocelyn menatap ksatria yang berdiri di belakang pangeran kedua.

ksatria itu gugup di tatap oleh Jocelyn, "saya.."

"Andrea, HEI KAMU KENAPA MENGABAIKANKU", pangeran kedua menarik Jocelyn yang sedang duduk, cengkramannya membuat tubuh Jocelyn sedikit sakit.

"apa yang kamu lakukan, lepaskan!", Jocelyn berusaha menarik tangannya tetapi cengkraman orang gila ini sungguh kuat.

"HEI JAWAB AKU DULU-", sebuah tonjokan mendarat di pipi pangeran kedua yang membuatnya terpental.

"berani beraninya sampah sepertimu melukai nona Andrea", seorang ksatria wanita berambut pendek menatap pangeran kedua dengan tatapan mematikan.

"ka kaa kamu! berani beraninya memukulku!", pangeran kedua menunjuk sang ksatria wanita.

Jocelyn menatap ksatria wanita yang membelanya, seingat dia wanita ini adalah pengawal pribadinya.

"tentu saja aku berani, kamu itu hanya sampah tanpa bakat ksatria", kata wanita itu dengan tajam.

kata katanya menusuk kelemahan pangeran kedua, dia menggertakan giginya kesal tetapi dia tahu bahwa posisinya sebagai pangeran kedua tidak begitu berharga karena dia tidak memiliki bakat sebagai ksatria, hal ini telah menjadi kelemahan dalam hatinya selama bertahun tahun dia hidup.

pelayan sang pangeran membantunya berdiri, "kkamu, lihat saja nanti"

sang pangeran kedua pergi bersama pelayannya.

melihat kepergian sang pembuat onar, Jocelyn merasa terimakasih dengan ksatria wanita di depannya.

"terimakasih Nancy", kata Jocelyn.

"nona muda apakah anda tidak apa apa?", Nancy bergegas dan melihat lengan Jocelyn yang menjadi merah.

"tidak.. aku baik baik saja"

"hei pelayan cepat ambilkan obat untuk yang mulia", kata Nancy kepada para pelayan yang masih tertegun.

"seharusnya kamu melatih dirimu sebagai ksatria Nona, kamu begitu berbakat", kata Nancy sedih.

Jocelyn juga mengangguk setuju, pemilik tubuh ini begitu bodoh mengikuti suruhan pangeran kedua yang iri dan cemburu dengan tunangannya yang berbakat dalam ilmu ksatria, hingga dia menyuruh Andrea untuk berhenti berlatih dan hanya duduk manis menjadi boneka.

di dunia ini ksatria adalah puncak kekuatan dari hierarki, sayangnya tidak semua orang berbakat sebagai ksatria, orang biasa walau mereka berlatih sepuluh tahun pun dapat disusul oleh para jenius yang berbakat yang belatih dalam beberapa minggu, hal ini juga yang menyebabkan ksatria cukup jarang dari seluruh populasi manusia.

selain dari populasinya yang jarang, kekuatan mereka juga sangat kuat hingga bisa menghancurkan batu dengan pukulan. hal ini yang membuat mereka dihormati di dunia ini, begitu orang biasa menjadi ksatria maka mereka akan otomatis menjadi bangsawan.

*******

setelah kejadian itu Jocelyn hidup damai lagi, dia tidak menunjukkan dirinya ke publik lagi.

"seingatku alasan pangeran kedua menjadi raja karena Iris berhasil mempengaruhi penguasa kuil, grand knight berbakat, dan juga anak menteri pertahanan untuk membunuh Pangeran pertama, yang membuat raja harus menyerahkan tahtanya ke anak laki laki satu satunya yang tersisa pangeran kedua", Jocelyn mengingat ngingat isi konten dalam buku yang dia baca.

"setidaknya dalam 5 tahun lagi akan ada pertumpahan darah di seluruh kerajaan, jika pangeran idiot itu menjadi raja Duke Memphis mungkin akan di posisi yang rugi", Jocelyn berpikir pikir apa yang harus dia lakukan.

walau dia kabur ke aliansi Iris tetapi orang tua pemilik tubuh ini mungkin saja mati dan seluruh kediaman Duke Memphis adalah pendukung ekonominya di aliansi Iris, dia tidak mau bekerja untuk menghasilkan uang, saat terlahir sebagai bangsawan dia hanya ingin bersantai santai menikmati kehidupan.

"arghh aku bener bener bingung harus ngapain", Jocelyn memegang kepalanya bingung, dia tidak terlalu pintar jadi dia tidak apa yang harus dia lakukan.