Chereads / Sacred War / Chapter 2 - Chapter 1 : Kekacauan di perbatasan

Chapter 2 - Chapter 1 : Kekacauan di perbatasan

Di tengah hutan, seseorang mengendarai kudanya. Dalam wajahnya terlihat ketakutan. Kudanya yang berlari kencang tersandung batang kayu yang roboh. Dia dan kudanya terjatuh.

"Hah... Hah... Tidak... Aku harus... AAAGHH..." Dia tergeletak dengan panah tertancap pada punggungnya. Anak panah itu melesat tidak jauh dari pepohonan. Terlihat dua siluet bayangan dengan kuda mereka.

"Samurai itu telah mati, ayo pergi dari sini." Kedua siluet itu pun pergi meninggalkan mayat prajurit itu.

Di perbatasan antara Nusa dan Seiko, Kedua siluet itu mendekat menuju seorang penjaga disana. Kedua siluet itu merupakan salah dua dari prajurit Nusa.

"Lapor, satu samurai yang kabur telah terbunuh." Prajurit itu melaporkan pada seseorang yang berdiri di depan gerbang. Pria itu bertubuh tinggi, berkulit coklat, dan berambut coklat. Dengan matanya yang berwarna hijau dia terlihat tampak garang. Dia adalah prajurit bintang tiga Andaman.

"Hm... Mereka mengirim samurai dan bukanya ninja? Ini cukup aneh. Baiklah perketat keamanan." Para prajurit yang mendengarnya berlari dan bersiap memperketat keamanan mereka.

"Hei kau apa kau prajurit baru? Ini pertama kalinya aku melihat mu, siapa namamu?" Andaman bertanya pada prajurit yang melapor itu.

"Ya pak saya prajurit yang baru bergabung, saya dipindahkan dari divisi Perak ke divisi Perbatasan. Nama saya adalah Kim." Prajurit itu mengatakannya dengan tersenyum menjawab pertanyaan Andaman.

"Hahaha... Anak yang baru yang ceria aku suka itu, tapi aku lebih suka jika kau mengatakan yang sebenarnya ninja dari Seiko." Andaman menatapnya dengan tatapan ingin membunuh. Kim melompat ke belakang dan dalam keadaan siaga.

"tak ku sangka kau mengetahuinya secepat ini." Kim merasa kagum pada Andaman akan kehebatannya mengetahui keberadaan dari seorang ninja.

"Tentu saja karna kami para bangsa Nusa bisa mencium bau khas pada sesama Bangsa Nusa. Karna hal ini lah penyusupan dengan penyamaran adalah hal yang mustahil." Kim menatap Andaman dengan kesal.

"Cih"

"Menyerahlah, lihat sekeliling mu kalian sudah ketahuan" para prajurit Nusa menodongkan pedang, panah dan tangan mereka pada orang yang dicurigai sebagai ninja.

"Ya sebenarnya aku ingin bermain main dengan teknologi kalian tapi tak ada pilihan. Semuanya saatnya bertarung!" Kata kata dari Kim membuat para ninja menunjukkan jati diri mereka. Pertarungan antara prajurit Nusa dan ninja Seiko pun tak terhindarkan.

Prajurit yang bersama Kim dari tadi berlari menyerang Andaman. Andaman dengan sigap menarik dan menebaskan pedangnya. Kepala dari prajurit itu pun putus, sesaat setelah kepalanya tertebas kulit dari prajurit itu menghitam dan berubah menjadi asap.

"Sihir bayangan ya, kau memiliki sihir yang cukup bagus." Kim berlari tepat setelah Andaman selesai bicara. Kim menarik pedangnya dan berusaha menusuk Andaman. Andaman dengan cepat menghindar dan lompat ke samping

"Skill: Tebasan merah." Pedang Andaman menyala merah dan langsung menebas ke arah Kim.

"Skill: Imitasi." Pedang dari Kim juga menyala merah dan menangkis serangan Andaman.

"Kau menirunya dalam sekejap?" Andaman yang serangannya ditiru dan juga ditangkis terkejut akan hal itu.

"Mengejutkan seseorang yang dapat menggunakan sihir bayangan dan imitasi. Tak ku sangka aku bertemu orang sehebat dirimu." Andaman berpikir seandainya Kim bukan lah musuh mungkin dia akan mendapatkan bintang dua ditahun pertamanya. Kemudian Andaman maju dengan cepat menuju ke arah Kim.

"Skill..."

Kim yang melihat Andaman yang bergerak dengan cepat dengan sigap menggunakan skillnya sebelum skill dari andaman aktif.

"Tebasan merah." Serangan dari Andaman berhasil mengenai Kim.

"aghh..." Tubuh kim yang tertebas perlahan mulai kaku dan berubah menjadi tanah liat. Kim tiba tiba muncul di belakang Andaman sambil memegangi Dadanya.

"Skill: pengganti."

Skill: Pengganti adalah skill yang dapat mengganti tubuh pengguna menjadi tanah liat tetapi tetap menerima 30% kerusakan dari serangan yang pengguna terima. Karna hal itu walaupun tidak terkena dampak secara penuh Kim tetap merasa kesakitan. Ini membuktikan bahwa serangan dari Andaman memiliki kerusakan yang sangat besar.

"Aku tidak dapat berhenti terkejut sejak bertemu dengan mu. Aku ingin merekrut mu menjadi bawahan ku dan itu dapat membuat mu tetap hidup,tapi aku tau bahwa harga diri orang Seiko sangat besar." Kim tersenyum mendengar kata kata Andaman.

"Tak ku sangka ada orang seperti mu di Kerajaan ini. Orang yang menghargai harga diri lawan mereka. Kau benar lebih baik kami mati dari pada harus mengkhianati teman teman kami."

Andaman tersenyum mendengar kata kata dari Kim.

"Ya kami orang Nusa selalu menghargai semua lawan kami."

"Sekarang aku tau mengapa kalian satu satunya yang tak pernah menjajah perbatasan dan selalu mengirimkan surat saat ingin mengambil suatu daerah atau saat ingin berperang."

Raja Nusa selalu mengirimkan surat pernyataan perang sebelum berperang. Surat itu berisi tentang daerah yang akan diserang dan apa saja yang akan direbut dari peperangan itu jika kerajaan Nusa menang perang. Dalam surat itu juga berisi apa saja keuntungan yang lawannya dapat kan jika menang perang. Dan juga berisi aturan perang dan perjanjian dalam perang. Tapi Pihak lawan juga dapat menolak dan mengajukan banding bila perjanjiannya tidak sesuai, tentu saja bila banding kurang menguntungkan pihak Nusa juga bisa menolak. Surat ini dikenal di Pantrea sebagai Perjanjian Perang Nusa.

"Baiklah giliran ku menyerang Andaman." Ucapan dari Kim membuat Andaman menjadi lebih menggebu-gebu. Andaman mengharapkan kejutan yang lebih menarik.

"Majulah ninja!!!"

Kim memegang erat pedangnya dan menyerang tanah di depannya. Tanah itu mengeluarkan asap berwarna putih. Hal itu membuat andaman heran, karna seharusnya menyerang tanah tak akan membuat asap sebanyak itu dan berwarna putih.

"Skill: Ledakan asap." Setelah meneriakkan skillnya Kim melanjutkan serangannya secara cepat.

"Skill: Gerakan bayangan." Kim bergerak dengan cepat masuk dalam asap. Andaman yang tidak bisa melihat dengan jelas hanya bisa bertahan. Kim yang unggul dalam situasi ini terus menyerang Andaman dengan ganas. Gelar bintang tiga milik Andaman bukan lah hisapan jempol belaka, semua serangan dari Kim ternyata dapat ditangkis dengan mudah oleh Andaman.

"Sihir: Ledakan angin." Tubuh Andaman menyala dan menancapkan pedangnya ketanah. Angin kencang langsung berhembus dan menghilangkan asap disekitar. Sekarang posisi Kim telah diketahui oleh Andaman.

"Kau... Pengguna sihir?" Kim terkejut oleh Andaman yang menggunakan sihir.

"Tentu saja penguasaan mana dan penguasaan energi merupakan pelajaran dasar di kerajaan Nusa." Kim merasa sangat terkejut beserta kagum akan kerajaan ini.

"Ku rasa sudah saatnya mengakhiri ini semua. Ultimate skill: Purnama bayangan." Pedang Kim bercahaya terang, Kim membuat lingkaran seakan menggambarkan bulan purnama. Tiba tiba saja tubuh Kim bergerak sangat cepat seakan menghilang. Kim bergerak maju kearah Andaman. Andaman yang melihat itu langsung menarik tangan kanannya kebelakang dengan cepat.

"Transformasi sebagian: Steel bear" Tangan kanannya seketika berubah menjadi tangan beruang.

"HIAHHHHHH..." Tabrakan dari serangan mereka menimbulkan suara yang sangat keras, suara itu sampai terdengar ke desa desa terdekat.

Kim yang melihat ini benar benar tak dapat berkata kata. Bukan karna serangannya yang ditahan tapi melihat perubahan dari Andaman. Dia melawan seorang pengguna roh, yang memiliki skill yang kuat dan dapat menggunakan sihir. Pada umumnya ketiga kekuatan itu adalah hal yang sangat bertolak belakang. Pengguna skill lemah terhadap pengguna sihir, pengguna sihir lemah terhadap pengguna roh, dan pengguna roh lemah terhadap pengguna skill. Kim yang sadar dari renungannya langsung melompat ke belakang. Pedang Kim sudah retak dan akan rusak, tetapi belum sama sekali memberikan serangan yang berarti ke Andaman.

Wajah Kim sudah mulai putus asa, dia sudah tak memiliki semangat untuk bertarung.

"Sepertinya sudah tidak ada harapan untuk ku." Andaman yang mendengar itu kehilangan senyum diwajah.

"Baiklah ayo kita akhiri ini. Sebelum itu aku ingin tau siapa nama mu?"

"bukankah sudah ku katakan nama ku Kim."

"Kim merupakan prajurit Nusa yang berkhianat, jadi siapa namamu ninja Seiko?" Kim yang mendengar itu seakan menyadarkan dirinya, bahwa dia juga seorang Seiko. Dengan perasaan bangga dia menyebutkan nama dan marganya

"Hanbe, Tadashi Hanbe."

Nama marga bangsa Seiko berada di depan nama mereka berbeda dengan bangsa lain.

"Nama yang bagus setidaknya kau menyebut namamu dengan bangga." Andaman pun kemudian menyebutkan namanya

"Andaman, Andaman Rose." Andaman mengambil pedangnya dan memberikannya ke Hanbe.

"Kau, lakukanlah seppuku." Hanbe terkejut mendengar perkataan Andaman. Air mata keluar dari matanya, bagi hanbe dari pada merasakan kekalahan dia lebih baik bunuh diri. Ini adalah yang tertanam pada para pejuang Seiko.

"Terima kasih Tuan Andaman."

Hanbe lalu mengambil pedang dari andaman. Dia menaruh pedangnya di perut dan merobek perutnya.

"AAAAAAGGRRHHHH."

Setelah pedang tertancap pada perut Hanbe, dengan cepat Andaman memotong leher Hanbe. Hal ini dia lakukan agar Hanbe tidak merasakan sakit dalam kematiannya. Setelah pertarungan antara Hanbe dengan Andaman usai juga menandakan pertarungan di perbatasan terlah berakhir dengan kemenangan prajurit Nusa.

"Semuanya kremasikan mereka dengan layak, kumpulan mayat mereka dan lakukan upacara kremasi." Semua ninja Seiko yang dikumpulkan memiliki kondisi yang sama. Pedang tertancap di perut dan kepala mereka terpenggal. Ini membuktikan para ninja Seiko melakukan seppuku diakhir hayat mereka, dan prajurit Nusa tidak membiarkan mereka merasakan kematian dengan menyakitkan. Andaman membawa obor dan mendekati tempat kremasi, Andaman membakar mayat mayat itu. Setelah melakukan kremasi, Andaman memerintahkan untuk mencari mayat para prajurit Nusa yang mati saat mengejar para samurai sebelumnya dan memulangkan mayat mereka ke keluarga mereka.

Total korban dari insiden perbatasan: 28 prajurit Nusa mati. 28 ninja Seiko mati. 13 samurai seiko mati. 9 luka ringan. 2 cacat permanen.