"Sudah saatnya ya,"
Dengan postur berdiri yang tegak serta memancarkan aura seperti seorang pemimpin, Azel kemudian membuka pintu kamar miliknya. pintu tersebut kemudian berbunyi cukup keras setelah dibuka seperti pintu yang sangat jarang dibuka. Pintu itu berukuran cukup tinggi serta memiliki warna ungu.
Berbeda dengan pintu pada umumnya, pintu kamar Azel seperti pintu utama yang menuju pada sebuah aula besar. Itu terdiri dari dua pintu berwarna ungu dan memiliki beberapa corak yang rumit. Azel sendiri tidak mengetahui apa arti dari corak tersebut, namun yang pasti sangat sulit untuk memahaminya.