Chereads / Elemental User / Chapter 3 - Chapter 2: Bocah nub dan gadis putih

Chapter 3 - Chapter 2: Bocah nub dan gadis putih

Lan Ga berteriak raut wajahnya seperti seseorang yang baru saja terbangun dari mimpi buruk.

"Berisik! kau pikir ini dimana?" Kata seorang gadis berpenampilan seperti perawat yang membuka tirai tempat Lan Ga terbangun.

Lan Ga hanya terdiam menatap perawat itu.

"Ada yang mencarimu diluar, atau mau ku suruh masuk saja?" Tanya perawat itu, "Mungkin ku suruh masuk saja," Lanjutnya karena tidak ada tanggapan dari sang lawan bicara.

Setelah kepergian perawat itu, Lan Ga melihat sekeliling suasana rumah sakit langsung terlihat.

'Jadi ini tempat dimana para player respawn,' pikirnya mengerti dan menggerak-gerakan kedua tangan, tubuhnya kaku layaknya orang yang baru saja sembuh dari suatu penyakit tapi itu tidak berlangsung lama karena ia merasakan segar kembali seperti sedia kala.

Berbeda dengan RPG pada umumnya, yang biasa kalau respawn itu di kota atau pun di dalam gereja. Tetapi disini bukanlah di kedua tempat tersebut melainkan di sebuah rumah sakit yang berada di zona aman terdekat.

"Bagaimana kesan pertama kali mati?" Tanya Rembulan dengan nada datar yang menjadi khas nya, memunculkan kepalanya dari balik tirai.

"Rasanya seperti mimpi buruk," Jawab Lan Ga, "Ada apa?" Lanjutnya.

"Aku hanya ingin mengembalikan ini, " Kata Rembulan sambil melemparkan satu kantung kecil yang berisi beberapa koin dan langsung ditangkap oleh Lan Ga, "Tidak ku ambil satu persen pun," Tambahnya.

Lan Ga berterima kasih kepada gadis itu karena telah repot-repot mengembalikan drop koin dari dirinya-mungkin kalau orang lain sudah tidak dikembalikan- dan Rembulan pun pergi dari sana karena merasa urusannya telah selesai.

Setelah kepergian gadis putih itu, Lan Ga terdiam sebentar melihat isi kantung koin tersebut dan memang masih utuh.

Lan Ga melihat-lihat status yang ia miliki sekarang dan masih belum ada perubahan sama sekali, ia sempat berpikir untuk kembali ke Field dan berlatih lagi disana.

"Yah, mungkin aku butuh bantuannya, " Kata Lan Ga setelah memikirkan kemungkinan yang akan terjadi dan pergi dari ruangan rumah sakit itu berniat mencari Rembulan untuk mengajarinya karena ia tahu kemampuan gadis itu lebih dari dirinya.

********************

Rembulan memasuki suatu kawasan pertokoan yang berada di Desa Silverwind. Setelah mendapatkan apa yang ia butuhkan gadis itu berniat melanjutkan perjalanannya kembali ke kota Floorsky guna memberikan item misi yaitu beberapa telur Red Hawk yang ia peroleh beberapa jam yang lalu.

Desa Silverwind suatu pedesaan yang berada di zona setengah aman, itu lah kenapa disana terdapat beberapa bangunan guild yang dibangun para player supaya tetap aman, mencegah event monster yang biasa berjalan dan menyerang desa di satu waktu secara berkala.

Sebelum Rembulan melanjutkan perjalanan suara lonceng menghentikannya dan berbunyi dikepala gadis itu merangkap dengan background musik desa tersebut. Alisnya berkerut kala melihat suatu window yang menunjukan Friend list disana tertulis terdapat pilihan ya atau tidak, jarinya menekan tombol centang menandakan menerima pertemanan tersebut.

Rembulan menjepit bibir bawahnya dengan dua jari siulan berbunyi dari bibir kecil nan merah itu, tak lama kemudian sebuah sepeda motor berwarna putih tanpa awak menghampirinya entah dari mana.

"Tunggu! Tunggu! Tunggu! " Sebuah teriakan menghentikan Rembulan yang baru saja mengendarai motor nya beberapa meter dan decakan pun meluncur dari bibirnya.

Pemuda memakai kaca mata Google di dahinya itu terengah-engah kala berhasil membuat Rembulan berhenti. Sebuah bar berwarna kuning diatas kepalanya sedikit berkurang.

"Tunggu!" Kata Lan Ga mencengkram erat lengan kiri Rembulan disela-sela ia masih sibuk mengatur nafasnya.

"Ada apa?" Tanya Rembulan menengok kearah pemuda tersebut.

"Hm....Hehehe... Bolehkah aku party denganmu," Jawab Lan Ga sedikit malu.

"Tidak," Kata Rembulan dengan nada datar dan bersiap untuk pergi.

"Kenapa?" Tanya Lan Ga penasaran.

"Simpel, aku hanya malas mengajari player baru dan kau akan menjadi bebanku," Jawab Rembulan. "Kalau kau ingin ada yang mengajarimu lebih baik kau cari sendiri" Lanjutnya.

"Aku sudah menemukannya yaitu kau," Balas Lan Ga tidak mengerti.

"Kenapa aku?" Tanya Gadis itu sudah tidak sabar ingin segera pergi dari sana.

"Karena kau orang yang baik," Jawab sang pemuda mantap.

Terdengar tawa yang tertahan dari seseorang disana tetapi semakin lama menjadi tawa yang besar. Rembulan-ya siapa lagi kalau bukan gadis itu- memegangi perutnya yang sedikit keram karena jawaban pemuda didepannya.

"Konyol, hanya karena aku mengembalikan Koinmu dan langsung menganggapku orang yang baik, ada-ada saja" Kata Rembulan merasa geli dengan tanggapan Lan Ga.

Sedangkan pemuda dihadapannya hanya merasa malu dan tidak mengerti semua tingkah laku sang gadis putih.

"Aku Permisi." Ucap Rembulan lalu pergi meninggalkan Lan Ga, ia merasa pembicaraan ini telah selesai.

Setelah kepergian gadis itu Lan Ga hanya bisa menatapnya kecewa.

****************************

Satu hari didunia nyata sama dengan satu bulan di Elemental User, jadi para player tidak perlu log out dan tidak perlu khawatir karena di game ini tidak memiliki system yang disebut real-time.

Ke esokan harinya setelah menetap di salah satu penginapan yang berada di desa Silverwind, Lan Ga berniat untuk kembali ke kota Floorsky demi membujuk Rembulan perihal party dan mengajari dasar-dasar game Elemental User.

Lan Ga membayar 10 keping Koin untuk biaya penginapan. Pemuda itu teringat akan sehari yang lalu dimana dia begitu lelah setelah melakukan perjalanan dari kota menuju Field hanya dengan berjalan kaki dan bodohnya Lan Ga sama sekali tak terpikirkan tentang teleporter gate yang biasanya disediakan oleh para pengembang Game MMORPG demi memudahkan para player.

"Maaf Bu, apakah disini tidak ada yang namanya teleporter?" Tanya Lan Ga kepada pemilik penginapan.

Sang NPC pemilik penginapan tertawa kecil dengan pertanyaan itu. "Apa kau orang baru, Nak?" Tanyanya.

Lan Ga hanya mengangguk dan tersenyum kikuk "Y-ya, begitulah hahaha." Jawabnya diakhiri tawa sumbang.

"Sayang sekali, Nak. Didunia ini tidak ada yang namanya Teleporter gate tetapi sebagai gantinya kau bisa menggunakan transportasi seperti Bus ataupun yang sejenisnya." Jelas Ibu pemilik penginapan.

"Begitu ya, kalau boleh tahu dimana halte nya?" Tanya Lan Ga mulai sedikit paham dengan fitur game Elemental User ini.

"Tepat didepan desa ini ada halte bus disana." Jawab Ibu pemilik penginapan.

"Terimakasih, kalau begitu saya permisi." Kata Lan Ga sopan lalu pergi dari penginapan tersebut.

"Sama-sama, silahkan datang kembali." Balasnya.

*****************************

Kota Floorsky adalah ibu kota dari Negara Verselucht salah satu kota yang memiliki teknologi maju biarpun Negaranya masih tahap berkembang. Kincir angin raksaksa menjadi ikon bagi kota Floorsky sekaligus negara Verselucht.

Beberapa orang hilir mudik mulai dari player sampai para NPC yang tidak jelas kesana kemari. Suara bising kendaraan bermotor khas kota yang berada didunia nyata menggangu indra pendengaran para player belum lagi ditambah dengan ada background musik ditiap kota, sehingga para player lebih memilih mematikan background musik.

Seorang gadis berambut putih dengan gaya kepang yang dikesampingkan, memakai kaus berwarna putih yang dibalut oleh sweater rajut warna hitam, memakai celana jeans dan sepatu, dipinggang nya terdapat Magic bag suatu tas yang menampung beberapa barang didalamnya terdapat ruang yang luasnya sekitar satu meter kali dua meter tetapi dari luar hanya seukuran tas pinggang, itu sedang duduk dikursi taman, raut wajahnya begitu kusut mengingat kejadian semalam dimana seseorang yang begitu menyebalkan baginya terus-menerus meneror nya dengan Private Chat dan alhasil ia pun tak tidur semalaman.

Taman yang berada di pusat kota itu terlihat begitu ramai. beberapa orang disana tengah bersenang-senang tetapi tidak dengan gadis putih ia malah sebaliknya.

'dia lagi.' Pikirnya kesal kala melihat sebuah window yang menampilkan Private Chat ditambah lagi dengan nama dari sang pengirim siapa lagi kalau bukan Lan Ga. Sempat terbesit di benaknya untuk Log out tetapi dia masih memiliki kesibukan di kota ini.

Rembulan mengacuhkan semua pesan tersebut dan mulai pergi dari taman kota.

******************

Seorang Pemuda berlarian kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu, matanya liar melihat orang-orang yang hilir mudik. Mencari seorang gadis berambut putih berwajah dingin.

Karena lelah ia pun berhenti sejenak dan menghampiri Vending mechine guna membeli minuman. Tanpa pemuda itu sadari seorang gadis berambut putih berdiri disampingnya yang juga sedang memilih-milih minuman yang berada di vending mechine lainnya.

Sang pemuda tak sengaja menoleh kesamping dan kebetulan pula sang gadis tengah melihatnya, raut wajah pemuda itu berubah menjadi ceria berbanding terbalik dengan sang gadis yang kesal bercampur lelah.

"Jadi?" Tanya pemuda itu kepada gadis berambut putih, tetapi sayang sekali pertanyaan itu diacuhkan nya.

"Kumohon," Katanya sambil menahan tangan Rembulan yang hendak pergi.

Rembulan menghembuskan nafas lelah.

"Baik, kita akan Party. Kau puas?" Kata Rembulan yang akhirnya menyerah sendiri.

Tanpa disangka-sangka Lan Ga memeluk Rembulan karena saking senangnya. Satu taamparan berhasil gadis itu layangkan dan mendarat di pipi sang pemuda.

"Ah.. Maaf refleks saking senangnya, hehehehe" Kata Lan Ga dengan wajah bodohnya.

"Jadi dari mana kita akan mulai pembelajaran ini, Rembulan?" Tanya Lan Ga antusias.

"Kita lihat saja nanti apakah kau akan sanggup bertahan dengan cara mengajarku." Jawab Rembulan dengan wajah meremehkan dan nada yang begitu sombong.

"Kau meremehkanku, Nona Putih?" Tanya Lan Ga.

"Oh. Tentu saja, Tuan Nub." Jawab Rembulan dengan dingin dan menyambut kepalan Lan Ga dengan punyanya dan mereka pun bertoss.

TBC.